Meski tidak diberikan jaminan seperti tawaran tetangga sebelumnya, Sum Ming Ha mengaku yakin dengan rencana Allah Subhanahu wa ta'ala ke depannya. Akhirnya putri kecilnya pun resmi menjadi mualaf, dituntun seorang habibah di pondok pesantren.
Tapi perjalanan spiritual Sum Ming Ha tidak berjalan mulus. Putra pertamanya yang biasa mengirim uang tiba-tiba membatasi uang bulanannya. Bukan lain tidak bukan, itu karena Sum Ming Ha sudah menjadi pemeluk agama Islam.
Baca juga: Tobat Usai Dalami Sihir, Bule Inggris Ini Dapat Hidayah Masuk Islam
Sum Ming Ha pun kembali dilanda rasa dilema dan kebingungan. Namun, hatinya kembali yakin setelah mendengar ucapan sang ustadzah yang menyentuh hati. "Jangan khawatir, kita di Islam tidak akan kelaparan. Allah tidak akan menutup mata. Yang penting percaya sama Allah," ucap Sum Ming Ha yang mengutip ucapan sang ustadzah.
Beranjak dari keyakinan itu, Sum Ming Ha pun menggencarkan sholat tahajud selama tiga bulan. Tidak disangka, tiba-tiba putra pertamanya itu mengutarakan niat untuk mengikuti jejaknya sebagai seorang mualaf.
Suara Sum Ming Ha terdengar bergetar menceritakan kisahnya ini. Matanya pun tampak berkaca-kaca menahan tangis yang sepertinya akan pecah.
"Yang tadinya menentang, membatasi kiriman uang untuk saya, (tiba-tiba) mau masuk Islam. 'Saya mohon maaf Mi sudah menyusahkan Mami. Pokoknya saya mau ikut Mi masuk Islam'," kata Sum Ming Ha menirukan perkataan putranya dengan suara lirih menahan tangis.
Belakangan diketahui jika putra pertamanya itu tidak mengirim uang karena dihasut tetangganya yang non-Muslim. Putra pertamanya itu, kata Sum Ming Ha, merasa sangat menyesal melakukannya.
Baca juga: Gara-Gara Dengar Azan, Pemuka Agama di Amerika Ini Ketuk Pintu Masjid dan Ucap Syahadat
Kini Sum Ming Ha dan kedua anaknya masih terus-menerus memperdalam ajaran agama Islam. Ia pun mengubah namanya menjadi nama yang Islami yakni Halimah.
Bahkan, kini Sum Ming Ha dan putri bungsunya sudah mantap mengenakan hijab. Dia juga menjadi binaan dari Lembaga Saudara Seiman di Masjid Kapal Munzalan.
Allahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)