Satu tahun kemudian, setelah bulan Ramadhan, saya ditanya apakah ingin ikut sholat ke masjid. Dia mengatakan, "Iya ingin menjadi Muslim." Tetapi, dia tidak tahu harus bagaimana.
"Ya apa yang harus saya lakukan? Saya pergi ke masjid dan menjadi Muslim, kemudian insya Allah saya mendapat berkah," tuturnya.
Baca juga: Gara-Gara Diberi Lumpia, Bule Cantik Atheis Ini Dapat Hidayah Islam dan Ucap Syahadat
Setelah masuk Islam, dia memberi tahu hal tersebut kepada kepada kedua orangtuanya yang menganut komunis.
"Orangtuaku bukan Muslim, mereka dibesarkan sebagai komunis, tanpa agama, tanpa Tuhan," katanya.
Setelah menjadi Muslim, Sohaib pun mengikuti ajaran Islam. Dia tidak memakan babi, tidak minum alkohol, dan larangan lainnya.
Perjalanan Sohaib menjadi mualaf tidaklah mulus. Pasalnya, orangtuanya tidak mendukung keputusan ini. Ayahnya selalu memasak babi.
"Setelah saya masuk Islam, ayahku sengaja memasak babi selama dua tahun," tuturnya.
Baca juga: Kisah Cowok Australia Masuk Islam Setelah Pindah ke Rumah Baru di Seberang Masjid
Namun hal tersebut tidaklah membuatnya menyerah dan putus asa. Sohaib yang masih sekolah pun terpaksa bekerja sepulang sekolah untuk membeli daging halal.
"Sepulang sekolah saya harus bekerja untuk membeli daging halal," ujarnya.
Hal ini berlangsung selama empat tahun. Hingga akhirnya sang ayah menerima Sohaib menjadi seorang Muslim.
Allahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)