Mendengar penjelasan tentang konsep Tuhan yang sembah oleh umat Islam, Umi Icha lantas merasa ada sesuatu yang berbeda dari dalam dirinya.
"Entah pada saat dia bilang Tuhan kita hanya satu. Cuma Allah, hanya Allah, tempat kita meminta pertolongan dan memohon ampun. Di situ aku seperti ada yang terbesit di dalam hati," ucap Umi Icha.
Baca juga: Kisah Pria Jadi Mualaf Setelah Kenal Islam dari Pemuka Agama hingga Rasakan Nikmatnya Sholat Jumat
Momen itu menjadi titik balik seorang Elisabeth Janita Ruru. Umi Icha makin ingin mendalami seluk beluk Islam.
Usaha Umi Icha menemukan Islam tidak lepas dari bantuan dua sahabatnya. Ia selalu menemukan jawaban yang dibutuhkan lewat para sahabatnya itu.
Baca juga: Bikin Terharu! Kisah Ayah Dukung Putri Cantiknya Jadi Mualaf: Agar Menemukan Kebahagiaan
Selama sekira satu tahun lamanya mendalami ajaran agama Islam, Umi Ica makin mantap mengucap dua kalimat syahadat. Terutama saat Umi Icha diizinkan membaca Surat Al Ikhlas.
"Kesimpulannya tidak ada Tuhan selain Allah yang layak disembah, tidak diperanakkan dan tidak memperanak. Di situlah menjadi titik balik, oh ya inilah agama yang aku pilih, yang menjadi pencarian aku untuk aku yaknini di kemudian hari," tuturnya.