Kisah Pertobatan dan Kejujuran 3 Sahabat Nabi yang Tidak Ikut Perang Tabuk

Hantoro, Jurnalis
Sabtu 24 September 2022 12:34 WIB
Ilustrasi kisah tobat tiga sahabat Nabi yang tidak ikut Perang Tabuk. (Foto: Istimewa/Baztab)
Share :

INILAH kisah pertobatan dan kejujuran tiga orang sahabat yang tidak ikut Perang Tabuk bersama Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dan para sahabat. Berikut ini cerita lengkapnya, sebagaimana dikutip dari Almanhaj.or.id.

Setelah menempuh perjalanan panjang dan lama dari Tabuk, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kaum Muslimin tiba di Madinah. Setibanya di sana, Rasulullah memasuki masjid lalu sholat dua rakaat. Demikianlah kebiasaan beliau usai melakukan perjalanan jauh.

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk dan orang-orang yang tidak ikut Perang Tabuk mulai berdatangan menemui Beliau sambil menjelaskan alasan mereka tidak ikut.

Orang-orang munafik yang tidak ikut dalam peperangan tersebut menyebutkan berbagai alasan dusta, namun Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap menerima alasan-alasan yang mereka ucapkan, membaiat mereka kembali dan memohonkan ampunan untuk mereka, sedangkan urusan hati mereka diserahkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Baca juga: Kisah Perang Tabuk di Bulan Rajab, Perang Terakhir Nabi Muhammad SAW 

Di antara yang tidak ikut dalam Perang Tabuk adalah tiga orang sahabat Rasulullah yang mulia yaitu Ka'ab bin Malik, Hilal bin Umayyah, dan Murarah bin Ar-Rabi' Radhiyallahu anhum. Berbeda dengan orang-orang munafik yang menyampaikan alasan palsu, ketiganya menyampaikan kondisi mereka yang sebenarnya.

Mereka mengaku tidak memiliki udzur yang menghalangi mereka untuk mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam Perang Tabuk tersebut. Mereka melakukan itu dengan harapan agar Allah Azza wa Jalla berkenan mengampuni kesalahan yang telah mereka lakukan itu.

"Aku tidak pernah tertinggal dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam peperangan yang Beliau lakukan kecuali Perang Tabuk. Walaupun aku pernah tertinggal dari Perang Badr, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mencelaku dan siapa pun yang tertinggal, karena waktu itu kami mengira Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar hanya untuk menghadang kafilah dagang Quraisy, hingga akhirnya Allah Azza wa Jalla mempertemukan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan musuh-musuhnya."

"Aku belum pernah merasa lebih kuat dan lebih mudah daripada keadaanku ketika tertinggal dari Beliau dalam Perang (Tabuk) tersebut. Demi Allah, aku belum pernah mengumpulkan dua kendaraan sama sekali dalam sebuah peperangan kecuali Perang Tabuk," ucap Ka'b bin Malik Radhiyallahu anhu.

Baca juga: Mengenal Kastil Tabuk, Situs yang Berhubungan dengan Perang Terakhir Dipimpin Nabi Muhammad 

Demikian keadaan beliau Radhiyallahu anhu, namun disaat kaum Muslimin mempersiapkan diri untuk berangkat ke medan perang, beliau pulang dan tidak bergegas melakukan persiapan. Beliau terus menunda-nunda persiapan, sehingga akhirnya benar-benar tertinggal oleh pasukan kaum Muslimin yang berangkat bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan pasukan kaum Muslimin, betapa gusar dan sedih hati Ka'b bin Malik Radhiyallahu anhu, karena melihat orang-orang yang masih berada di Madinah adalah orang-orang yang memiliki udzur (alasan yang dibenarkan syariat, red) untuk tidak ikut berperang atau orang-orang yang dikenal sebagai orang munafik.

Menjelang kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kaum Muslimin, keinginan buruk muncul dalam benaknya. Ka'b bin Malik Radhiyallahu anhu mengatakan, "Ketika sampai berita bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kaum Muslimin bersiap-siap untuk kembali, muncul keinginanku untuk berbohong. Aku berkata dalam hati, 'Dengan apa kira-kira aku bisa lolos dari murka Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam besok?'."

Namun tatkala diberitakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah mulai bergerak menuju Madinah, keinginan untuk berbohong itu hilang. Beliau Radhiyallahu anhu menguatkan hati untuk berkata jujur dengan segala risikonya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya