JAKARTA - Ada kisah menarik dari keputusan Steven Indra Wibowo, pendiri Mualaf Center Indonesia (MCI), ketika menjadi seorang mualaf, awalnya karena iseng.
Dirangkum dari berbagai sumber, sosok yang akrab disapa Koh Steven ini pernah menceritakan awal dia menjadi mualaf pada 2000. Menurutnya, alasan dia menjadi mualaf karena iseng.
"Hal yang membuat saya masuk Islam itu iseng. Emang iseng. Saya iseng pengin tahu, seperti apa, curiousity," kata Koh Steven.
Menurut Steven, saat itu dia heran dengan sistem komando di Islam yakni takbir dalam sholat.
"Satu kali takbir, semua takbir. Takbir lagi, rukuk semua, takbir lagi, sujud semua. Itu satu komando yang lintas gender, lintas generasi, lintas sosial, mau tukang sapu atau direktur sama aja, nggak ada yang memisahkan. Itu satu hal yang fantastik. Benar, saya dulu pengin tahu, kenapa bisa kaya gitu," tutur dia.
Setelah itu, Steven pun mulai mendalami Islam. Dari pembelajarannya, dia menemui Islam tidak hanya mengatur saat manusia hidup, tetapi juga setelah kematian.
"Sama keteraturan dalam hidup, fikih, semua diatur. Mau makan diatur, makan pakai tangan kanan. Ini keteraturan yang dibuat hukum dalam Islam. Masuk WC kaki kiri, keluar WC kaki kanan," ujarnya.