DI momen Hari Pahlawan 10 November ini mari melihat daerah Singosari di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang menjadi satu dari sejumlah tempat yang digunakan untuk melatih para pejuang kemerdekaan. Berlokasi di Pondok Pesantren atau Ponpes Bungkuk, Singosari, Malang, para santri dan banyak orang digembleng untuk berperang melawan penjajah.
KH Moensif Nachrawi, generasi keempat pendiri Masjid Bungkuk, mengisahkan bagaimana Ponpes Bungkuk dijadikan arena penggemblengan pasukan dan laskar yang akan diberangkatkan ke Surabaya. Mereka berlatih di bawah komando KH Masjkur yang merupakan bagian dari Laskar Hizbullah.
BACA JUGA:Jadwal Sholat Hari Ini Rabu 9 November 2022M/14 Rabiul Akhir 1444H
"Singosari ini tempat mengemblengnya, mengebalkan di sini, enggak ada markas tentara, tentara enggak ada. Baru berdiri Oktober, enggak ada waktu itu, yang ada gerilyawan," ucap KH Moensif Nachrawi saat ditemui di kediamannya di Jalan Bungkuk, Singosari, Kabupaten Malang.
Ia masih mengingat betul saat itu banyak gerilyawan, santri, dan para pejuang yang berkumpul di Singosari. Mereka selain dibekali kemampuan berperang, juga dikuatkan untuk kemampuan akhlak dan akidah agar siap gugur berperang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
BACA JUGA:Bacaan Doa Setelah Sholat Gerhana Bulan Total Beserta Keutamaannya yang Luar Biasa Besar
Dirinya masih ingat ketika masih SD, samurai, pedang, dan senjata tajam lainnya menjadi hal yang sering dilihat, bahkan dipegangnya. Perbekalan pertempuran itulah yang menjadikan modal gerilyawan asal Malang dan sekitarnya. Mereka kemudian diberangkatkan ke Porong dari Malang untuk berperang di Surabaya.
"Dibekali berangkatnya nunggu, diangkut lagi ke front. Yang mati enggak pulang, yang masih hidup ya pulang, orang gitu saja," ungkap pria yang juga Penasihat Takmir Masjid Attohiriyah, Bungkuk, Singosari, ini.