KETAHUI 5 keutamaan sholat berjamaah di masjid. Sholat berjamaah di masjid sangat dianjurkan bagi setiap laki-laki Muslim. Ada banyak keutamaan bagi mereka yang mengerjakannya. Pahala yang diraih pun jauh lebih besar dibanding sholat sendirian di rumah.
Hal itu berdasarkan riwayat dari sahabat Anas radhiyallahu ‘anhu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam pada suatu malam mengakhirkan Sholat Isya sampai tengah malam. Kemudian beliau menghadap kami setelah sholat, lalu bersabda:
صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
"Sholat jamaah lebih baik 27 derajat dibanding sholat sendirian." (HR Bukhari nomor 645 dan Muslim: 650)
Berikut empat keutamaan sholat berjamaah di masjid, sebagaimana diterangkan dai muda asal Yogyakarta Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc, dikutip dari Rumaysho.com:
BACA JUGA:Jadwal Sholat Hari Ini Selasa 7 Maret 2023M/14 Syaban 1444H
1. Miliki pahala berlipat ganda
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
"Sholat jamaah lebih utama daripada sholat sendirian sebanyak 27 derajat." (HR Bukhari dan Muslim (Bukhari: 15-Kitab Al Jama’ah wal Imamah, 1-Bab Kewajiban Shalat Jama’ah. Muslim: 6-Kitab Al Masajid, 43-Bab Keutamaan Sholat Jamaah dan Penjelasan Mengenai Hukuman Keras Apabila Seseorang Meninggalkannya))
Dari Abu Sa'id Al Khudri, beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الصَّلاَةُ فِى جَمَاعَةٍ تَعْدِلُ خَمْسًا وَعِشْرِينَ صَلاَةً فَإِذَا صَلاَّهَا فِى فَلاَةٍ فَأَتَمَّ رُكُوعَهَا وَسُجُودَهَا بَلَغَتْ خَمْسِينَ صَلاَةً
"Sholat jamaah itu senilai dengan 25 sholat. Jika seseorang mengerjakan sholat ketika dia bersafar, lalu dia menyempurnakan rukuk dan sujudnya, maka sholatnya tersebut bisa mencapai pahala 50 sholat." (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini shahih)
Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan, "Kadang keutamaan sholat jamaah disebutkan sebanyak 27 derajat, kadang pula disebut 25 kali lipat, dan kadang juga disebut 25 bagian. Ini semua menunjukkan berlipatnya pahala sholat jamaah dibanding dengan sholat sendirian dengan kelipatan sebagaimana yang disebutkan." (Syarh Shahih Al Bukhari li Ibni Baththol, 2/271, Maktabah Ar-Rusyd)
BACA JUGA:Klub Sepakbola Inggris Bradford City Sediakan Ruang Sholat untuk Suporter Muslim
2. Mendapat pengampunan dosa
Dari 'Utsman bin ‘Affan, beliau berkata bahwa saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ تَوَضَّأَ لِلصَّلاَةِ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ مَشَى إِلَى الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ فَصَلاَّهَا مَعَ النَّاسِ أَوْ مَعَ الْجَمَاعَةِ أَوْ فِى الْمَسْجِدِ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ذُنُوبَهُ
"Barang siapa berwudhu untuk sholat, lalu dia menyempurnakan wudhunya, kemudian dia berjalan untuk menunaikan sholat wajib yaitu dia melaksanakan sholat bersama manusia atau bersama jamaah atau melaksanakan sholat di masjid, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya." (HR Muslim (Muslim: 3-Kitab Ath-Thaharoh, 4-Bab Keutamaan Wudhu dan Sholat Sesudahnya))
3. Ditinggikan derajat dan dihapus dosa
Setiap langkah menuju masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah akan meninggikan derajatnya dan menghapuskan dosa; juga ketika menunggu sholat, malaikat akan senantiasa mendoakannya.
Dari Abu Hurairah, beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:
صَلاَةُ الرَّجُلِ فِى جَمَاعَةٍ تَزِيدُ عَلَى صَلاَتِهِ فِى بَيْتِهِ وَصَلاَتِهِ فِى سُوقِهِ بِضْعًا وَعِشْرِينَ دَرَجَةً وَذَلِكَ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ لاَ يَنْهَزُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ لاَ يُرِيدُ إِلاَّ الصَّلاَةَ فَلَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلاَّ رُفِعَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ حَتَّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ فَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِى الصَّلاَةِ مَا كَانَتِ الصَّلاَةُ هِىَ تَحْبِسُهُ وَالْمَلاَئِكَةُ يُصَلُّونَ عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِى مَجْلِسِهِ الَّذِى صَلَّى فِيهِ يَقُولُونَ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ مَا لَمْ يُؤْذِ فِيهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ
"Sholat seseorang dalam jamaah memiliki nilai lebih 20 sekian derajat daripada sholat seseorang di rumahnya, juga melebihi sholatnya di pasar. Oleh karena itu, jika salah seorang di antara mereka berwudhu, lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian mendatangi masjid, tidaklah mendorong melakukan hal ini selain untuk melaksanakan sholat; maka salah satu langkahnya akan meninggikan derajatnya, sedangkan langkah lainnya akan menghapuskan kesalahannya. Ganjaran ini semua diperoleh sampai dia memasuki masjid. Jika dia memasuki masjid, dia berarti dalam keadaan sholat selama dia menunggu sholat. Malaikat pun akan mendoakan salah seorang di antara mereka selama dia berada di tempat dia sholat. Malaikat tersebut nantinya akan mengatakan: Ya Allah, rahmatilah dia. Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, terimalah tobatnya. Hal ini akan berlangsung selama dia tidak menyakiti orang lain (dengan perkataan atau perbuatannya) dan selama dia dalam keadaan tidak berhadats." (HR Bukhari dan Muslim (Bukhari: 15-Kitab Al Jama’ah wal Imamah, 1-Bab Wajibnya Sholat Jamaah. Muslim: 6-Kitab Al Masajid, 50-Bab Keutamaan Sholat Jamaah dan Keutamaan Menunggu Sholat))
4. Melestarikan sunnah Nabi
Melaksanakan sholat berjamaah di masjid berarti menjalankan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, meninggalkannya berarti meninggalkan sunnahnya. Terdapat sebuah atsar dari 'Abdullah bin Mas'ud, beliau berkata:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَلْقَى اللَّهَ غَدًا مُسْلِمًا فَلْيُحَافِظْ عَلَى هَؤُلاَءِ الصَّلَوَاتِ حَيْثُ يُنَادَى بِهِنَّ فَإِنَّ اللَّهَ شَرَعَ لِنَبِيِّكُمْ -صلى الله عليه وسلم- سُنَنَ الْهُدَى وَإِنَّهُنَّ مِنْ سُنَنِ الْهُدَى وَلَوْ أَنَّكُمْ صَلَّيْتُمْ فِى بُيُوتِكُمْ كَمَا يُصَلِّى هَذَا الْمُتَخَلِّفُ فِى بَيْتِهِ لَتَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ وَلَوْ تَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ لَضَلَلْتُمْ
"Barang siapa yang ingin bergembira ketika berjumpa dengan Allah besok dalam keadaan Muslim, maka jagalah sholat ini (yakni sholat jamaah) ketika diseru untuk menghadirinya. Karena Allah telah mensyariatkan bagi Nabi kalian Shallallahu ‘alaihi wa sallam sunanul huda (petunjuk Nabi). Dan sholat jamaah termasuk sunanul huda (petunjuk Nabi). Seandainya kalian sholat di rumah kalian, sebagaimana orang yang menganggap remeh dengan sholat di rumahnya, maka ini berarti kalian telah meninggalkan sunnah (ajaran) Nabi kalian. Seandainya kalian meninggalkan sunnah Nabi kalian, niscaya kalian akan sesat." (HR Muslim (Muslim: 6-Kitab Al Masajid, 45-Bab Sholat Jamaah adalah Sunanul Huda))
Ibnu 'Allan Asy-Syafi'i rahimahullah mengatakan, "Jika kalian melaksanakan sholat di rumah kalian yaitu melaksanakan sholat wajib sendirian atau melaksanakan sholat jamaah namun di rumah (bukan di masjid) sehingga tidak tampaklah syiar Islam, sebagaimana hal ini dilakukan oleh orang yang betul-betul meremehkannya … , maka kalian berarti telah meninggalkan ajaran Nabi kalian yang memerintahkan untuk menampakkan syiar sholat berjamaah. Jika kalian melakukan seperti ini, niscaya kalian akan sesat. Sesat adalah lawan dari mendapat petunjuk." (Dalil Al Falihin Li Thuruqi Riyadhis Sholihin, 6/402, Asy-Syamilah)
5. Menjauhkan dari sifat munafik
Sholat berjamaah di masjid bisa menjauhkan dari sifat munafik. Sebab di antara sifat orang munafik adalah bermalas-malasan dalam sholat.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Surat An-Nisa Ayat 142:
إنَّ المُنَفِقِيْنَ يُخَدِعُوْنَ اللهَ وَهُوَ خَدِعُهُمْ وَإذَا قَامُوا إلىَ الصَّلاَةِ قَامُوْا كُسَالَى يُرَاءُوْنَ النَّاسَ وَلاَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ إلاَّ قَلِيْلاً
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah. Dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (QS An-Nisa: 142)
Demikian penjelasan mengenai keutamaan sholat berjamaah di masjid. Allahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)