"Saya pernah tanya kenapa sholat harus pagi subuh atau mau magrib, ya jawabannya memang gitu tidak bisa ditinggal," katanya menirukan ucapan sang paman.
"Suatu saat saya bilang, 'Pakle saya mau sholat?' Saya tanya lagi besoknya, akhirnya dia bilang, 'Kalau kamu sholat, sekarang kamu masuk Islam. Bagaimana sekolah kamu, kan keagamaan, yakin kamu mau sholat?' Syaratnya cuma satu yaitu syahadat, kujawab yakin. Akhirnya dituntun kalimatnya," jelas Wahyu.
Atas keputusan masuk Islam tersebut, ia mengaku lebih baik dalam kehidupannya. Bahkan, Wahyu juga sedang merintis usahanya yaitu berjualan kopi lokal.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)