2. Akhir waktu yaitu dekat dengan waktu zawal saat matahari akan tergelincir ke barat
Syekh Ibnu ‘Utsaimin berkata, "Sekitar 10 atau 5 menit sebelum waktu zawal (matahari tergelincir ke barat)."
3. Waktu terbaik yaitu dikerjakan di akhir waktu
Sedangkan waktu utama mengerjakan sholat dhuha adalah di akhir waktu, yaitu keadaan yang makin panas. Dalilnya adalah:
أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ
Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan sholat dhuha, lantas ia mengatakan, "Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, '(Waktu terbaik) sholat awwabin (sholat dhuha) yaitu ketika anak unta merasakan terik matahari'." (HR Muslim nomor 748). Artinya, ketika kondisi panas di akhir waktu.
Imam Nawawi mengatakan, "Inilah waktu utama untuk melaksanakan sholat dhuha. Begitu pula ulama Syafi'iyah mengatakan bahwa ini adalah waktu terbaik untuk sholat dhuha. Walaupun boleh pula dilaksanakan ketika matahari terbit hingga waktu zawal." (Syarh Shahih Muslim, 6: 28)
Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa pukul 10.00 waktu Indonesia masih boleh mengerjakan sholat dhuha hingga menjelang dhuhur. Wallahu a'lam.
(Hantoro)