Ia melanjutkan, saat ini sedang populer intermittent fasting, yakni mengatur pola makan yang menetapkan periode waktu untuk makan dan puasa. Dia mengungkapkan, jauh sebelumnya Islam sudah menerapkan itu, yakni dengan cara berpuasa dan dinilai lebih canggih.
"Canggihan Islam. Jadi, intermittent fasting itu kan makan berjeda," terang Ustadz dr Zaidul Akbar.
Dirinya menjelaskan kembali bahwa selama puasa Ramadhan bukan lagi intermittent fasting yang dilakukan, namun waktu makan menjadi lebih dipersempit. Sehingga, manusia disibukkan dengan kegiatan ibadah, maka itu autofaginya berjalan dengan baik.
Sebagai pengetahuan, autofagi adalah mekanisme pembersihan diri yang terjadi ketika tubuh dilatih untuk puasa selama kurun waktu tertentu. Mekanisme ini memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. Ada triliunan sel yang menyusun tubuh manusia.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)