BOLEHKAH tidak full mengerjakan puasa Dzulhijjah 9 hari? Diketahui bahwa puasa Dzulhijjah adalah salah satu amalan salih yang memiliki pahala luar biasa besar pada bulan ini. Di dalamnya termasuk puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan puasa Arafah (9 Dzulhijjah).
Dilansir Rumaysho.com, dai muda asal Yogyakarta Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menerangkan bahwa awal-awal bulan Dzulhijjah adalah waktu mulia untuk melakukan amal salih. Di antaranya banyak dzikir, bertakbir, dan termasuk pula berpuasa.
Di antara yang menunjukkan keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijah adalah hadis Ibnu ‘Abbas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».
"Tidak ada satu amal salih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal salih yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah). Para sahabat bertanya: 'Tidak pula jihad di jalan Allah?' Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: 'Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satu pun'."
(HR Abu Dawud nomor 2438, At-Tirmidzi 757, Ibnu Majah 1727, dan Ahmad 1968, dari Ibnu ‘Abbas. Syekh Al Albani mengatakan hadis ini shahih. Syekh Syu'aib Al Arnauth mengatakan sanad hadis ini sahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)