Surat An-Naml Ayat 1-93 Bacaan Arab, Latin, Artinya tentang Semut

Hantoro, Jurnalis
Kamis 20 Juli 2023 08:58 WIB
Ilustrasi bacaan lengkap Alquran Surat An-Naml. (Foto: Shutterstock)
Share :

SURAT An-Naml Ayat 1–93 bacaan Arab, latin, artinya tentang Semut. An-Naml adalah surat ke-27 dalam kitab suci Alquran.

Surat An-Naml memiliki arti Semut. Kemudian termasuk golongan Makkiyyah atau turun kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam di Kota Makkah.

Dihimpun dari laman Abusyuja, penamaan Surat An-Naml karena merujuk pada lafadz an-naml yang terdapat dalam ayat ke-18 dan 19.

Di dalam Surat An-Naml juga memuat tentang perkataan Raja Semut kepada rakyatnya agar segera masuk ke sarang. Perintah itu diucapkan karena Nabi Sulaiman Alihissallam dan bala tentaranya hendak melintasi tempat tersebut.

Mendengar perkataan Raja Semut, Nabi Sulaiman Alaihissallam tersenyum dan kagum atas keteraturan semut-semut itu. Beliau pun bersegera mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala atas segala nikmat yang diberikan berupa kerajaan, kekayaan, ilmu memahami bahasa hewan, serta memiliki bala tentara dari golongan manusia, jin, serta binatang.

Berikut bacaan lengkap Surat An-Naml Ayat 1–93, seperti terdapat dalam Alquran Digital Okezone:

طٰسٓ ۚ تِلۡكَ اٰيٰتُ الۡقُرۡاٰنِ وَكِتَابٍ مُّبِيۡنٍۙ

1. Taa-Seeen; tilka Aayaatul Qur-aani wa Kitaabim Mubeen Tha Sin.

Inilah ayat-ayat Alquran, dan Kitab yang jelas,

هُدًى وَّبُشۡرٰى لِلۡمُؤۡمِنِيۡنَۙ

2. Hudanw wa bushraa lil mu'mineen

petunjuk dan berita gembira bagi orang-orang yang beriman,

الَّذِيۡنَ يُقِيۡمُوۡنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤۡتُوۡنَ الزَّكٰوةَ وَ هُمۡ بِالۡاٰخِرَةِ هُمۡ يُوۡقِنُوۡنَ

3. Allazeena yuqeemoonas Salaata wa yu'toonaz Zakaata wa hum bil Aakhirati hum yooqinoon

(yaitu) orang-orang yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, dan mereka meyakini adanya akhirat.

اِنَّ الَّذِيۡنَ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ بِالۡاٰخِرَةِ زَيَّـنَّا لَهُمۡ اَعۡمَالَهُمۡ فَهُمۡ يَعۡمَهُوۡنَؕ

4. Innal lazeena laa yu'mimoona bil Aakhirati zaiyannaa lahum a'maalahum fahum ya'mahoon

Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, Kami jadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan mereka (yang buruk), sehingga mereka bergelimang dalam kesesatan.

اُولٰٓٮِٕكَ الَّذِيۡنَ لَهُمۡ سُوۡٓءُ الۡعَذَابِ وَهُمۡ فِى الۡاٰخِرَةِ هُمُ الۡاَخۡسَرُوۡنَ

5. Ulaaa'ikal lazeena lahum sooo'ul 'azaabi wa hum fil Aakhirati humul akhsaroon

Mereka itulah orang-orang yang akan mendapat siksaan buruk (di dunia) dan mereka di akhirat adalah orang-orang yang paling rugi.

وَاِنَّكَ لَـتُلَـقَّى الۡقُرۡاٰنَ مِنۡ لَّدُنۡ حَكِيۡمٍ عَلِيۡمٍ

6. Wa innaka latulaqqal Qur-aana mil ladun Hakeemin 'Aleem

Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar telah diberi Al-Qur'an dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana, Maha Mengetahui.

اِذۡ قَالَ مُوۡسٰى لِاَهۡلِهٖۤ اِنِّىۡۤ اٰنَسۡتُ نَارًاؕ سَاٰتِيۡكُمۡ مِّنۡهَا بِخَبَرٍ اَوۡ اٰتِيۡكُمۡ بِشِهَابٍ قَبَسٍ لَّعَلَّكُمۡ تَصۡطَلُوۡنَ

7. Iz qaala Moosaa li ahliheee inneee aanastu naaran saaateekum minhaa bikhabarin aw aateekum bishihaabin qabasil la'allakum tastaloon

(Ingatlah) ketika Musa berkata kepada keluarganya, “Sungguh, aku melihat api. Aku akan membawa kabar tentang itu kepadamu, atau aku akan membawa suluh api (obor) kepadamu agar kamu dapat berdiang (menghangatkan badan dekat api)."

فَلَمَّا جَآءَهَا نُوۡدِىَ اَنۡۢ بُوۡرِكَ مَنۡ فِى النَّارِ وَ مَنۡ حَوۡلَهَا ؕ وَسُبۡحٰنَ اللّٰهِ رَبِّ الۡعٰلَمِيۡنَ‏

8. Falammaa jaaa'ahaa noodiya am boorika man finnnnaari wa man hawlahaa wa Subhaanal laahi Rabbil 'aalameen

Maka ketika dia tiba di sana (tempat api itu), dia diseru, “Telah diberkahi orang-orang yang berada di dekat api, dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam."

يٰمُوۡسٰۤى اِنَّـهٗۤ اَنَا اللّٰهُ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُۙ

9. Yaa Moosaaa innahooo Anal laahul 'Azeezul Hakeem

(Allah berfirman), “Wahai Musa! Sesungguhnya Aku adalah Allah, Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

وَاَ لۡقِ عَصَاكَ ؕ فَلَمَّا رَاٰهَا تَهۡتَزُّ كَاَنَّهَا جَآنٌّ وَّلّٰى مُدۡبِرًا وَّلَمۡ يُعَقِّبۡ ؕ يٰمُوۡسٰى لَا تَخَفۡ اِنِّىۡ لَا يَخَافُ لَدَىَّ الۡمُرۡسَلُوۡنَ

10. Wa alqi 'asaak; falammmaa ra aahaa tahtazzu ka annahaa jaaannunw wallaa mudbiranw wa lam yu'aqqib; yaa Moosaa laa takhaf innee laa yakhaafu ladaiyal mursaloon

Dan lemparkanlah tongkatmu!” Maka ketika (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular yang gesit, larilah dia berbalik ke belakang tanpa menoleh. ”Wahai Musa! Jangan takut! Sesungguhnya di hadapan-Ku, para rasul tidak perlu takut, 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya