KISAH mualaf yang menyentuh kali ini datang dari perempuan muda cantik bernama Christine Elizabeth. Ia terlahir dari keluarga non-Islam.
"Christine ngekos di Kota Gede. Dari kecil sudah non-Muslim," ucapnya seperti dikutip dari YouTube Mualaf Center Yogyakarta.
Namun sudah sejak lama wanita cantik yang menetap di Yogyakarta ini memiliki keraguan tentang Tuhan yang dipercayai oleh agamanya dulu.
Dimulai dari kepercayaan bahwa Tuhan ada wujudnya. Ia kemudian membandingkan jika Tuhan ada wujudnya, lalu orang yang tidak bisa melihat alias tunanetra otomatis tidak bisa melihat Tuhan.
Sampai-sampai ia pun bertanya kepada guru di sekolahnya untuk menjawab rasa ragunya itu.
"Tanya ke guru di sekolah malah dimarahi. Dia bilang, ' Christine, ibu juga belum mati, jadi enggak tahu. Sudah kerjain lagi soalnya'," jelas dia meniru perkataan gurunya.
Merasa tidak ada jawaban, keraguan itu mulai terjawab setelah dia banyak melakukan kegiatan bernuansa Islam. Kondisi ini terjadi saat Christine tinggal bersama tantenya, dan ia merasa tenang.
"Pertamanya kan aku non-Muslim, tapi kegiatan aku Islam, ikut bulek (tante) sejak SD. Aku pernah ikut ke masjid, terus aku juga kembali ke rumah ibadahku dulu. Tapi hati aku tuh beda ya, enggak teduh (adem)," ungkapnya.
"Kalau di agama aku dulu kan kita pakai rok mini kadang (kalau ibadah). Apa-apa itu kan ada wujudnya, Tuhan itu ada wujudnya," tambah dia.
Kala itu Christine belum secara resmi masuk Islam, tapi sudah mencoba belajar sholat tarawih dan ikut berpuasa. Meskipun, ia sendiri tidak mengetahui bacaannya.
"Sempat ikut tarawih, belajar puasa juga, walaupun enggak ngerti baca doanya apa ya," tambah Christine.
Beruntung ia juga tidak mendapat pertentangan dari ayah dan ibunya. Sehingga, dirinya pun sudah mantap untuk menjadi seorang mualaf.
"Yakin, tidak ada keraguan, tanpa paksaan, enggak ada niat belok ke mana-mana lagi," jelas Christine.
Di depan dua orang saksi, Christine pun mengucap dua kalimat syahadat dengan dibimbing tim mualaf.
"Saya Christine Elizabeth dengan penuh kesadaran dan niatan tulus dalam diri sendiri bahwa mulai hari Senin, 14 Dzulhijjah 1444 Hijriah atau 3 Juli 2023, saya telah meninggalkan agama saya terdahulu dan pada saat ini saya menyatakan diri memeluk agama Islam di hadapan dua saksi dengan mengucapkan dua kalimat syahadat," ucap Christine.
Setelah resmi menjadi seorang Muslimah, Christine akan berusaha istikamah dan banyak belajar mengenai kewajibannya sebagai seorang wanita Muslim.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)