Deddy bahkan tertarik dengan persaudaraan pemeluk agama Islam. Dia merasa sesama Muslim mempunyai kedekatan yang sangat erat.
“Yang menarik perhatian saya dari agama Islam adalah persaudaraan yang sangat dekat satu sama lain,” tutur Deddy.
Meski keputusan dia memeluk agama Islam bukan tanpa paksaan, dia tetap berpesan bagi siapapun yang menjadi mualaf harus melalui proses belajar dengan menggunakan akal pikiran dan hati.
"Orang menjadi mualaf banyak tujuan beda-beda. Ada orang yang ingin menjadi mualaf karena ingin kawin misalnya. Menurut saya pribadi, mualaf yang benar itu saatnya belajar," katanya.
Dia pun mengisahkan bahwa mualaf seperti baru masuk sekolah dan belajar, sehingga bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja.
"Hanya, manusia kan diberikan akal oleh Allah. Jadi, ketika belajar pun gunakanlah akal. Kita baru pindah sekolahlah, anggap saja begitu. Tiba-tiba di sekolah yang baru dua tambah dua enam yah. Yah, jangan diterima juga dong. Gitu maksudnya. Oleh karena itu, kita tanya ke orang lain lagi,” ujar Deddy.
Wallahu a'lam bisshawab.
(RIN)
(Hantoro)