Namun ketika ingin memperdalam pengetahuan dan pindah diri ke Jakarta, ia menghadapi kendala, karena orangtuanya tidak mendukung. Orangtua Ozan berpendapat bahwa mendalami Islam tidak terlalu penting dan bahkan bisa membuatnya merasa malu.
Akhirnya di usia 16 hingga 17 tahun, ketika kelas X SMA, dia mulai secara aktif belajar tentang Islam. Orangtuanya Ozan akhirnya mengetahui dan coba menerima keputusannya. Orangtua Ozan merasa anaknya cocok dengan Islam setelah mendengarkan lantunan Alquran.
Ozan juga bertanya kepada teman-temannya tentang tata cara menjadi mualaf dan kegiatan yang harus diikuti. Pada awalnya pengetahuannya tentang Islam terbatas pada sholat dan membaca Alquran.
Kisah Ozan ini menggambarkan pencariannya menuju Islam yang penuh tantangan, refleksi, dan pemahaman mendalam. Semoga Ozan terus mendapat dukungan serta petunjuk dalam Islam. Aamiin Allahumma aamiin.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)