Tafsir Surat Al Maun Ayat 1-7 Lengkap dengan Artinya tentang Barang yang Berguna

Destriana Indria Pamungkas, Jurnalis
Selasa 17 Oktober 2023 11:45 WIB
Ilustrasi untuk tafsir surat Al Maun (Foto: Shutterstock)
Share :

Ayat 4 dan Ayat 5 

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ

Fawailul lil-muṣallīn(a).

Artinya: “Celakalah orang-orang yang melaksanakan shalat,”

الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ

Allażīna hum ‘an ṣalātihim sāhūn(a).

Artinya: “(yaitu) yang lalai terhadap sholatnya,”

Dalam ayat ini Allah SWT mengungkapkan satu ancaman yaitu celakalah orang-orang yang mengerjakan shalat dengan tubuh dan lidahnya, tidak sampai ke hatinya. Dia lalai dan tidak menyadari apa yang diucapkan lidahnya dan yang dikerjakan oleh anggota tubuhnya.

Dia rukuk dan sujud dalam keadaan lalai, ia mengucapkan takbir tetapi tidak menyadari apa yang diucapkannya. Semua itu adalah hanya gerak biasa dan kata-kata hafalan semata-mata yang tidak mempengaruhi apa-apa, tidak ubahnya seperti robot.

Perilaku tersebut ditujukan kepada orang-orang yang mendustakan agama, yaitu orang munafik. Ancaman itu tidak ditujukan kepada orang-orang muslim yang awam, tidak mengerti bahasa Arab, dan tidak tahu tentang arti dari apa yang dibacanya. Jadi orang-orang awam yang tidak memahami makna dari apa yang dibacanya dalam shalat tidak termasuk orang-orang yang lalai seperti yang disebut dalam ayat ini.

Ayat 6 

الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ

Allażīna hum yurā'ūn(a).

Artinya: “yang berbuat riya”

Selanjutnya Allah SWT menambah penjelasan tentang sifat orang pendusta agama, yaitu mereka melakukan perbuatan-perbuatan lahir hanya semata karena ria, tidak terkesan pada jiwanya untuk meresapi rahasia dan hikmahnya.

Ayat 7

وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ

Wa yamna‘ūnal-mā‘ūn(a).

Artinya: “dan enggan (memberi) bantuan.”

Kemudian Allah SWT menambahkan juga dalam ayat ini sifat pendusta itu, yaitu mereka tidak mau memberikan barang-barang yang diperlukan oleh orang-orang yang membutuhkannya, sedang barang itu tak pantas ditahan, seperti periuk, kapuk, cangkul, dan lain-lain.

Keadaan orang yang membesarkan agama berbeda dengan keadaan orang yang mendustakan agama, karena yang pertama tampak dalam tata hidupnya yang jujur, adil, kasih sayang, pemurah, dan lain-lain.

Sedangkan sifat pendusta agama ialah ria, curang, aniaya, takabur, kikir, memandang rendah orang lain, tidak mementingkan yang lain kecuali dirinya sendiri, bangga dengan harta dan kedudukan, serta tidak mau mengeluarkan sebahagian dari hartanya, baik untuk keperluan perorangan maupun untuk masyarakat.

Demikian pembahasan singkat mengenai tafsir Surat Al Maun Ayat 1-7. Wallahu a'lam bisshawab. (Hfd) 

(Hantoro)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya