Ketika berada di Afghanistan dalam misi perdamaian, Sersan Lourdes Loyola mulai melihat kehidupan Muslim secara langsung. Dia menyaksikan kehidupan sehari-hari mereka yang tidak ter tercermin dalam laporan media.
Loyola terkesan dengan cara hidup Muslim yang tidak jauh berbeda dengan kehidupan sehari-harinya, seperti mencari nafkah dan bekerja.
Sekembalinya dari Afghanistan, isu-isu Islamofobia semakin kuat di Amerika Serikat. Loyola menolak untuk membiarkan hal tersebut mempengaruhi pandangannya terhadap Islam.
Dia memilih untuk membela agama Islam dengan data dan fakta. Inilah yang mendorongnya untuk mempelajari Islam lebih dalam.
Sersan Lourdes Loyola kemudian datang ke masjid di Nebraska dan mempelajari agama Islam. Dia juga aktif dalam sesi tanya jawab di masjid tersebut. Pada akhirnya, Loyola menemukan jawaban yang masuk akal dan memuaskan dalam pertanyaannya tentang agama Islam selama ini.
Tidak lama setelah Sersan Lourdes Loyola masuk Islam, keluarganya juga mengikutinya menjadi mualaf. Pengalaman ini begitu mengharukan bagi Loyola, bahkan sebagai seorang tentara, dia tidak segan menunjukkan tangisnya tersebut di depan umum.
Demikian kisah mualaf tentara Amerika Serikat. Wallahu a'lam bisshawab.
(RIN)
(Rani Hardjanti)