ALQURAN dan sains menjelaskan bahwa semut adalah salah satu serangga yang selalu hidup bersama kelompoknya. Semut mudah ditemui di mana saja, terutama ketika ada makanan atau minuman manis. Pasalnya, inilah salah satu makanan semut.
Ternyata semut juga menjadi salah satu hewan yang disebutkan dalam ayat suci Alquran. Penyebutan semut ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
ىٰٓ إِذَآ أَتَوْا۟ عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمْلُ ٱدْخُلُوا۟ مَسَٰكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
"Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: 'Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari'." (QS An-Naml: 18)
Dilansir buku "Buku Pintar Sains dalam Alquran" karya Dr Nadiah Thayyarah, di dunia ini ada lebih dari 6.000 spesies semut. Sebagian semut hidup secara menetap di rumah-rumah yang permanen, sebagian lagi hidup secara berpindah-pindah, persis seperti orang badui.
Sebagian di antara mereka mencari makan dengan tekun dan serius, sebagian yang lain mencari makan dengan cara berkelahi dan merampas.
Jika terpisah dari kelompoknya, semut akan mati maskipun diberi makanan yang enak dan tempat yang nyaman. Sama seperti manusia belaka.
Apabila manusia diasingkan di suatu tempat yang jauh dari cahaya, suara jam, waktu, malam, dan siang selama 20 hari, ia akan kehilangan keseimbangannya.