Namun, lanjut Haedar, untuk pewujudan satu kalender Islam global memerlukan waktu. Sehingga kalau memiliki kalender Islam global itu seperti kalender miladiyah tidak lagi ada perbedaan-perbedaan. Tidak ada lagi kegiatan yang bersifat membuat masyarakat menjadi berbeda dalam penentuan.
"Ini adalah utang umat Islam peradaban. Umat Islam ini kan dengan perintah iqro saja enggak harus menjadi umat dan bangsa yang berpikir menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi sebaik mungkin dan rasional," ujarnya.
Dirinya mengatakan adanya kesamaan dan perbedaan maka tidak kalah pentingnya memaknai ibadah Ramadhan dan Idul Fitri ataupun Dzulhijjah untuk melahirkan keislaman yang lebih baik.
Namun jika nanti berbeda, maka itu tidak perlu ribut di media sosial, karena justru membuat nilai ibadah berkurang.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)