4. Ekspresi ketulusan
Menghadap kiblat bisa menjadi sebuah ekspresi umat Islam pada sebuah ketulusan atau keikhlasan. Ketika seseorang hendak menunjukkan ketulusan dalam pengabdian melalui tanda khusus, biasanya akan menentukan tempatnya.
Dengan menghadap kiblat yang disertai kesigapan seluruh anggota tubuh dan hati yang tulus, bisa dikatakan seorang Muslim telah memenuhi kewajiban yang diperintahkan sekaligus menunjukkan keikhlasannya.
5. Simbol persatuan
Ketika seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia menghadap ke kiblat, secara tidak langsung mengungkapkan bahwa kami adalah saudara yang hatinya benar-benar saling mengasihi.
Semua niatnya bersatu pada satu hal, yakni Kakbah. Walaupun tempatnya berjauhan dan berpisah di berbagai negara, Kakbah menjadi tempat hatinya berkumpul.
6. Bukti ketaatan pada Allah Ta'ala
Saat seorang Muslim bergegas menghadap kiblat ketika muazin mengumandangkan: "hayya 'alas sholah, hayya 'alal falaḫ”, ini membuktikan sebuah ketaatannya pada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.
Selain itu, Kabah di Kota Makkah merupakan daerah yang menjadi tempat kelahiran Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Sebagai bentuk penghormatan, umat Islam menghadapkan wajahnya ke Kakbah yang menjadi tempat paling mulia di muka bumi.
7. Bukti cinta Allah Ta'ala pada Rasul-Nya
Menghadap kiblat mengingatkan umat Islam tentang kecintaan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.
Ketika menilai bahwa menghadap Kakbah lebih baik daripada menghadap Baitul Maqdis, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menengadah ke langit untuk menunggu izin Allah Subhanahu wa Ta'ala, tidak lama kemudian Allah Ta'ala mengabulkan harapan Rasulullah tersebut.
Demikianlah penjelasan ringkas mengenai hikmat menghadap kiblat Kakbah ketika sholat. Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)