Ketinggian Hilal
BMKG menampilkan peta ketinggian hilal untuk pengamat di antara 60o LU sampai dengan 60o LS saat matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan bumi pada tanggal 10 dan 11 Maret 2024.
Pada peta tersebut, tinggi hilal adalah besar sudut yang dinyatakan dari posisi proyeksi bulan di horizon, teramati hingga posisi pusat piringan bulan berada.
Tinggi hilal positif berarti hilal berada di atas horizon pada saat matahari terbenam. Adapun tinggi hilal negatif berarti hilal berada di bawah horizon pada saat matahari terbenam.
Pada kedua peta tersebut ditampilkan pula ketinggian hilal untuk pengamat di Indonesia. Ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 10 Maret 2024, berkisar antara -0,33o di Jayapura, Papua; sampai dengan 0,87o di Tua Pejat, Sumatera Barat.
Adapun ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 11 Maret 2024, berkisar antara 10,75o di Merauke, Papua; sampai dengan 13,62o di Sabang, Aceh.
"Secara astronomis pelaksanaan rukyat hilal penentu awal bulan Ramadhan 1445 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah matahari terbenam tanggal 10 bagi yang di tempatnya konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam dan tanggal 11 Maret 2024 bagi yang konjungsinya terjadi setelah matahari terbenam," jelas laporan BMKG.
"Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Ramadhan 1445 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat matahari terbenam tanggal 10 dan 11 Maret 2024 tersebut," imbuhnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)