Doa ketika Masuk Kota Thaif Lengkap Bacaan Arab Latin dan Artinya

Hantoro, Jurnalis
Rabu 20 Maret 2024 13:20 WIB
Ilustrasi doa masuk Kota Thaif di Arab Saudi. (Foto: Istimewa/Arabnews)
Share :

DOA ketika masuk Kota Thaif. Thaif adalah kota terbesar ketiga di Arab Saudi setelah Makkah dan Madinah. Thaif berada di sebelah tenggara Makkah atau sekira 80 kilometer dengan jarak tempuh 1,5 jam perjalanan.

Kota Thaif diberkahi dengan tanah yang subur, walaupun komposisi bebatuan lebih mendominasi. Dengan kesuburan yang dimilikinya, maka Kota Thaif terkenal dengan kekayaan produk pertanian. Berbagai jenis buah seperti anggur, kurma, hingga delima dihasilkan di sini.

Kota Thaif juga dikenal dengan keindahan dan kesejukan alamnya. Thaif memiliki hawa sejuk karena berada di lembah Pegunungan Asir dan Pegunungan Al Hada.

Berikut ini doa ketika masuk Kota Thaif yang biasa dibaca kaum Muslimin, sebagaimana telah Okezone himpun:

اللّهُمّ إلَيْك أَشْكُو ضَعْفَ قُوّتِي ، وَقِلّةَ حِيلَتِي ، وَهَوَانِي عَلَى النّاسِ، يَا أَرْحَمَ الرّاحِمِينَ ! أَنْتَ رَبّ الْمُسْتَضْعَفِينَ وَأَنْتَ رَبّي ، إلَى مَنْ تَكِلُنِي ؟ إلَى بَعِيدٍ يَتَجَهّمُنِي أَمْ إلَى عَدُوّ مَلّكْتَهُ أَمْرِي ؟ إنْ لَمْ يَكُنْ بِك عَلَيّ غَضَبٌ فَلَا أُبَالِي ، وَلَكِنّ عَافِيَتَك هِيَ أَوْسَعُ لِي ، أَعُوذُ بِنُورِ وَجْهِك الّذِي أَشْرَقَتْ لَهُ الظّلُمَاتُ وَصَلُحَ عَلَيْهِ أَمْرُ الدّنْيَا وَالْآخِرَةِ مِنْ أَنْ تُنْزِلَ بِي غَضَبَك أَوْ يَحِلّ عَلَيّ سُخْطُكَ، لَك الْعُتْبَى حَتّى تَرْضَى وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوّةَ إلّا بِك

Arab latin: Allahumma ilaika asykuu dho'fa quwwatii, wa qillata hiilatii wa hawaani 'alan naas yaa arhamar raahimiin. Anta rabbal mustadh'afiina wa anta rabbii ilaa man takilunii ilaa ba'iidin yatajahhamunii am ilaa 'aduwwu mallaktuhu amrii in lam yakun bika 'alayya ghadhabun falaa ubaalii wa lakinna 'aafiyatika hiya auw sa'ulii a'uudzu binuuri wajhikal ladzii asyraqat lahudh dhulumaatu wa sholuha 'alaihi amrud dunyaa wal aakhiroti mn an tunzila bii ghadhabika 'alayya sukhtuka lakal 'utbaa hattaa tardhoo walaa haula walaa quwwata illa bika.

Artinya: "Ya Allah, kepada-Mu aku mengadukan kelemahanku, kekurangan daya upayaku di hadapan manusia. Wahai Tuhan Yang Maha Rahim, Engkaulah Tuhan orang-orang yang lemah dan Tuhan pelindungku. Kepada siapa hendak Engkau serahkan nasibku? Kepada orang jauhkah yang berwajah muram kepadaku atau kepada musuh yang akan menguasai diriku? Asalkan Engkau tidak murka kepadaku, aku tidak peduli sebab sungguh luas kenikmatan yang Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung kepada nur wajah-Mu yang menyinari kegelapan dan karena itu yang membawa kebaikan di dunia dan akhirat dari kemurkaan-Mu dan yang akan Engkau timpakan kepadaku. Kepada Engkaulah aku adukan halku sehingga Engkau ridha kepadaku. Dan, tiada daya upaya melainkan dengan kehendak-Mu." 

Kisah Dakwah Nabi di Kota Thaif

Dilansir Almanhaj.or.id, Kota Thaif juga menyimpan sejarah perkembangan penyebaran agama Islam dan sejarah kehidupan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Di kota inilah Rasulullah pertama kali mendapat tantangan, cemoohan, pengusiran, bahkan sempat dilempari batu oleh kaum Tsaqif, kabilah terbesar di Thaif.

Kenyataan ini sangat menggoreskan kesedihan dalam hati Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam . Maka beliau pun kembali ke Makkah dalam keadaan sangat sedih, merasa sempit dan susah.

Keadaan ini diceritakan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam saat ditanya oleh istri tersayang 'Aisyah Radhiyallahu anha:

هَلْ أَتَى عَلَيْكَ يَوْمٌ كَانَ أَشَدَّ عَلَيْكَ مِنْ يَوْمِ أُحُدٍ قَالَ لَقَدْ لَقِيتُ مِنْ قَوْمِكِ مَا لَقِيتُ وَكَانَ أَشَدَّ مَا لَقِيتُ مِنْهُمْ يَوْمَ الْعَقَبَةِ إِذْ عَرَضْتُ نَفْسِي عَلَى ابْنِ عَبْدِ يَالِيلَ بْنِ عَبْدِ كُلَالٍ فَلَمْ يُجِبْنِي إِلَى مَا أَرَدْتُ فَانْطَلَقْتُ وَأَنَا مَهْمُومٌ عَلَى وَجْهِي فَلَمْ أَسْتَفِقْ إِلَّا وَأَنَا بِقَرْنِ الثَّعَالِبِ فَرَفَعْتُ رَأْسِي فَإِذَا أَنَا بِسَحَابَةٍ قَدْ أَظَلَّتْنِي فَنَظَرْتُ فَإِذَا فِيهَا جِبْرِيلُ فَنَادَانِي فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ قَدْ سَمِعَ قَوْلَ قَوْمِكَ لَكَ وَمَا رَدُّوا عَلَيْكَ وَقَدْ بَعَثَ إِلَيْكَ مَلَكَ الْجِبَالِ لِتَأْمُرَهُ بِمَا شِئْتَ فِيهِمْ فَنَادَانِي مَلَكُ الْجِبَالِ فَسَلَّمَ عَلَيَّ ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنْ شِئْتَ أَنْ أُطْبِقَ عَلَيْهِمْ الْأَخْشَبَيْنِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَلْ أَرْجُو أَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ مِنْ أَصْلَابِهِمْ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ وَحْدَهُ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا

Artinya: "Apakah pernah datang kepadamu (Anda pernah mengalami, pen) satu hari yang lebih berat dibandingkan dengan saat Perang Uhud?"

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Aku telah mengalami penderitaan dari kaummu. Penderitaan paling berat yang aku rasakan, yaitu saat 'Aqabah, saat aku menawarkan diri kepada Ibnu 'Abdi Yalil bin Abdi Kulal, tetapi ia tidak memenuhi permintaanku. Aku pun pergi dengan wajah bersedih. Aku tidak menyadari diri kecuali ketika di Qarnust-Tsa'alib, lalu aku angkat kepalaku. Tiba-tiba aku berada di bawah awan yang sedang menaungiku. Aku perhatikan awan itu, ternyata ada Malaikat Jibril alaihissallam, lalu ia memanggilku dan berseru: 'Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mendengar perkataan kaummu kepadamu dan penolakan mereka terhadapmu. Dan Allah Azza wa Jalla telah mengirimkan malaikat penjaga gunung untuk engkau perintahkan melakukan apa saja yang engkau mau atas mereka.' Malaikat (penjaga) gunung memanggilku, mengucapkan salam lalu berkata: 'Wahai Muhammad, jika engkau mau, aku bisa menimpakan Akhsabain'."

Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "(Tidak) namun aku berharap supaya Allah Azza wa Jalla melahirkan dari anak keturunan mereka orang yang beribadah kepada Allah semata, tidak mempersekutukan-Nya dengan apa pun jua." (HR Bukhari dan Muslim)

Dari kisah dakwah di Kota Thaif ini terlihat sifat mulia Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Beliau dizalimi, tapi membalasnya dengan doa kebaikan agar kembali ke jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya