ALL eyes on Rafah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempertanyakan peran tokoh hak asasi manusia (HAM) dunia dalam melindungi rakyat Palestina yang dizalimi zionis Israel. Dilaporkan jumlah korban meninggal dunia dalam 8 bulan terakhir menurut Kementerian Kesehatan di Gaza ada sebanyak 36.171 orang dan jumlah korban luka-luka 81.420 orang.
"Pertanyaannya, kenapa suara dari tokoh-tokoh HAM dan para pembela hak-hak kaum perempuan dan anak-anak yang dari Barat tersebut tidak terdengar? Dan mengapa ketika ada seorang perempuan Muslim yang bekerja di sebuah sekolah memakai jilbab setelah ia baru saja menikah, para tokoh HAM dan tokoh-tokoh feminisme Barat tersebut langsung berteriak dengan menuduh sang suami telah melanggar HAM karena telah menindas dan memaksa istrinya untuk memakai jilbab, padahal sang istri melakukan hal demikian atas kemauan sendiri bukan dipaksa oleh sang suami," ungkap Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas dalam keterangannya yang diterima Okezone, Senin (3/6/2024).
Oleh karena itu, lanjut dia, wajar jika umat Islam bertanya-tanya, mengapa dalam masalah jilbab mereka sangat sensitif, sementara ketika lebih 36.000 orang meninggal dibunuh Israel, para pejuang HAM dan tokoh-tokoh pembela hak-hak perempuan dan anak-anak yang ada di Barat justru diam seribu bahasa?
"Jadi apa sebenarnya yang ingin mereka bela dan perjuangkan? Sejatikah perjuangan mereka tersebut?" lanjut Buya Anwar Abbas.