Mengetahui Puasa Nabi Idris yang Dikerjakan Ustadz Maulana sejak Istrinya Meninggal Dunia

MENGETAHUI puasa Nabi Idris yang selalu dikerjakan Ustadz Maulana sejak istrinya, Nur Aulia, meninggal dunia pada enam tahun lalu. Hal itu sebagaimana diungkapkan Ustadz Maulana sendiri.

Ustadz Maulana mengatakan sang istri meninggal dunia setelah menjalani pernikahan selama 10 tahun 5 bulan 2 hari. Mereka pun dikaruniai empat anak.

Semenjak kepergian istrinya itu, Ustadz Maulana mengungkapkan rajin mengerjakan puasa Nabi Idris Alaihissallam. Puasa ini dilakukan setiap hari.

Ustadz Maulana menerangkan bahwa tujuan melaksanakan puasa Nabi Idris ini untuk menekan hawa nafsu dalam dirinya. Pasalnya sekarang dia hidup seorang diri tanpa didampingi istri.

"Saya setiap hari puasa. Puasa Idris yang saya lakukan salah satunya adalah bagaimana saya bisa menjaga diri. Yang namanya laki-laki, manusia, tidak mungkin (lepas dari hawa nafsu), pasti ada nafsu. Dari sinilah saya harus tekan nafsu ini dengan cara berpuasa Idris," ujarnya, seperti dikutip dari unggahan video viral akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, Rabu (18/9/2024).

"Kalau puasa Daud, hari ini puasa, besok tidak. Tapi kalau puasa Idris setiap hari. Bagaimana saya harus berpuasa menahan diri," jelasnya.

Mengetahui Puasa Nabi Idris

Nabi Idris Alaihissallam juga dikenal memiliki amalan puasa setiap hari pada siang hari sepanjang masa. Kemudian beliau selalu sholat sepanjang malam setelah berbuka puasa sampai matahari terbit. Demikian seperti dilansir laman IAIN Kudus.

Adapun informasi mengenai tata cara puasa Nabi Idris tidak dijelaskan secara rinci dalam berbagai sumber. Namun, ada beberapa keterangan yang menjelaskan bahwa puasa Nabi Idris dikenal mengerjakan puasa setiap hari tanpa terputus.

Puasa Nabi Idris dinilai sebagai amalan yang sangat berat dan tidak disyariatkan bagi umat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam pada zaman sekarant. Puasa ini hanya dilakukan orang-orang tertentu yang memiliki tingkat ketakwaan tinggi pada masanya.

Sosok Nabi Idris

Nabi Idris Alaihissallam adalah keturunan keenam dari Nabi Adam Alaihisallam dan Hawa. Nabi Idris dikenal sebagai sosok yang sangat pandai dan salih setelah menjadi manusia pertama yang bisa membaca dan menulis.

Banyak sifat teladan yang dimiiki oleh Nabi Idris Alaihissalam. Ia senantiasa bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan dalam keadaan apa pun.

Dalam menjalankan ibadah, Nabi Idris sangat ikhlas menjalankannya. Ikhlasnya beliau menjalankan ibadah seperti sholat dan puasa terlihat ketika menyambut seruan Allah Subhanahu wa ta'ala.

Nabi Idris selalu menghindari sifat hasad atau dengki. Selain itu, beliau juga selalu menerapkan bahwa memiliki banyak barang atau harta tidak ada manfaatnya. Milikilah apa yang dibutuhkan, gunakan secukupnya agar tidak menjadi berlebihan dan mubazir.

"Beliau juga selalu mencoba mengisi kehidupannya dengan hikmah dan kebijaksanaan," ungkap Ustadz Rakhmad Zailani Kiki, ketua Program Pendidikan Manhaj Istinbath Fatwa Lembaga Dakwah Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah (LDTQN) Ponpes Suryalaya Jakarta, kepada Okezone beberapa waktu lalu.

"Keteladan dari Nabi Idris Alaihissalam antara lain cinta ilmu pengetahuan, tekun belajar, sabar, dan salih. Kesabaran dan kesalihan Nabi Idris Alaihissalam diabadikan dalam Alquran Surah Al Anbiya Ayat 85 sampai 86," lanjut Ustadz Rakhmad.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَإِسْمَٰعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا ٱلْكِفْلِ ۖ كُلٌّ مِّنَ ٱلصَّٰبِرِينَ

Artinya: "Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris, dan Zulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar." (QS Al Anbiya: 85)

وَأَدْخَلْنَٰهُمْ فِى رَحْمَتِنَآ ۖ إِنَّهُم مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Artinya: "Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang salih." (QS Al Anbiya: 86)

Wallahu a'lam bisshawab.

(Hantoro)