Mengenal Peran PKP2JH, Pelayanan Jamaah Haji Lansia dan Disabilitas di Musim Haji 2025

Ramdani Bur, Jurnalis
Jum'at 30 Mei 2025 01:34 WIB
PKP2JH bertugas memberi layanan kepada jamaah haji lansia dan disabilitas. (Foto; Ramdani Bur/MCH 2025/Okezone)
Share :

MAKKAHKementerian Agama mengambil tagline “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas” untuk penyelenggaraan ibadah haji 2025. Tahun ini, jamaah haji lansia atau yang berusia di atas 65 tahun mencapai 47.384 orang atau 21 persen dari total keseluruhan jamaah.

Demi menjalankan maksimal tagline di atas, Kementerian Agama dalam hal ini Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengaktifkan kembali layanan Perlindungan Jamaah dan Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (PKP2JH).

Kepala Seksi PKP2JH Daker Makkah Susilowati. (Foto: MCH 2025)

Menurut Kepala Seksi PKP2JH Daker Makkah Susilowati, tim ini bertugas di sektor khusus Masjidil Haram. Salah satu tugas layanan ini adalah memberikan pertolongan kepada jamaah haji yang kelelahan atau kecelakaan kecil di Masjidil Haram.

"Tugas kita memberikan pertolongan pertama kepada jamaah haji ketika ibadah umrah wajib atau sunah, atau salat di Masjidil Haram. Pertolongan kita berikan kepada mereka yang kelelahan, cedera, atau terhimpit di eskalator, karena berdesakan dalam kerumunan. Atau jemaah tersebut sudah menderita sakit dari Indonesia maupun dari Madinah," kata Susilowati kepada tim Media Center Haji 2025 di Makkah, Kamis 29 Mei 2025.

1. Bisa Dirujuk ke Rumah Sakit Terdekat

Penanganan pertama yang dilakukan tim PKP2JH kepada jamaah yang kelelahan atau sakit adalah mengobati dengan obat-obatan yang ada di kotak P3K. Namun, jika membutuhkan tindakan lebih, jamaah akan dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Lantas, bagaimana bagi jamaah yang setelah menjalani perawatan dinilai masih kuat melanjutkan tawaf dan sai? Petugas khusus sektor Masjidil Haram akan membantu penyelesaian ibadah tawaf atau sai apabila belum menyelesaikannya.

 

"Karena jumlah seksus ini terbatas, maka kita gunakan sistem oper, dari petugas satu ke petugas lainnya, hingga proses ibadah jamaah tersebut selesai. Setelah itu kita antarkan ke terminal dan kita pastikan pulang dengan selamat sampai ke hotel," tegas Susilowati.

2. Berjumlah 183 Orang

Momen kedatangan jamaah haji Indonesia di Bandara Jeddah Arab Saudi. (Foto: MCH 2025)

Jumlah petugas layanan lansia dan disabilitas hanya 183 orang. Jumlah itu jauh berbeda dengan angka jamaah lansia dan disabilitas yang mencapai 47.384.

Karena itu, koordinasi dan kolaborasi mesti dijalankan, mengingat satu petugas bisa mengawal satu hingga dua hotel jamaah lansia dan disabilitas.

"Karena komposisi petugas layanan lansia yang sangat tidak berimbang, maka kita mencoba berkoordinasi, berkomunikasi dan berkolaborasi dengan petugas lainnya untuk menangani lansia," ucap Susilowati.

"Karena petugas lansia terbatas, kita bekerjasama dengan petugas lainnya untuk pelayanan kebutuhan fisik. Sebut saja pelayanan fisik seperti pemenuhan makan, pemakaian diaper, obat-obatan, dan lainnya."

Untuk pemenuhan kebutuhan spiritual, pihaknya bekerja sama petugas pembimbing Ibadah, untuk menyampaikan bimbingan ibadah. "Kita pastikan kebutuhan mereka terpenuhi baik kebutuhan fisik maupun spiritual," tutupnya.

(Ramdani Bur)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya