MAKKAH – Mayoritas jamaah haji Indonesia masih berada di Arab Saudi. Tercatat baru sekira 20 persen dari total jamaah haji Indonesia yang telah bertolak ke Tanah Air. Di saat bersamaan, cuaca di Arab Saudi mulai memasuki puncak musim panas, yang mana di Kota Makkah dan Madinah suhu udaranya mencapai 47 derajat celcius
Saat musim panas tiba, biasanya masyarakat lebih rentan terkena penyakit. Demam, batuk, sesak nafas merupakan beberapa penyakit yang rawan menimpa masyarakat umum.
"Kami ingatkan di Arab Saudi saat ini telah memasuki puncak panas, bulan Juni-Juli. Di mana pada hari ini saja, suhu di Makkah mencapai 45 derajat celcius. Sementara di Madinah sudah mencapai 47 derajat celcius. Ini akan terasa lebih panas karena keringnya udara dan kelembapannya rendah," kata Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah dr. M. Imran di Makkah, Minggu 15 Juni 2025.
Karena itu, Imran memberikan lima tips kepada jamaah haji yang masih berada di Arab Saudi. Imran meminta jamaah untuk mengikuti lima tips di bawah ini:
- Beristirahat yang cukup di hotel dan tidak memaksakan diri melakukan ibadah yang menguras tenaga, seperti umrah sunnah berkali-kali serta mengejar arbain di Masjid Nabawi.
- Menghindari aktivitas di luar hotel di waktu terik, yaitu pukul 10.00-16.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Apabila beraktivitas di luar, usahakan memakai payung, semprotan wajah, dan bawa air minum yang cukup. "Minumlah air botol atau air zam-zam sedikit demi sedikit dan sering. Jangan menunggu haus," pesan Imran.
- Memakai masker untuk menghindari penularan penyakit. "Kalau batuk dan pilek, pakailah masker agar tidak menular," kata Imran.
- Untuk jamaah haji yang memiliki komorbid, agar beribadah di dalam hotel dengan tenaga minimal, tapi pahala maksimal. Misalkan tadarus Alquran, zikir, maupun sedekah.
- Jamaah haji Lansia agar selalu didampingi ketika beraktivitas di luar hotel. "Jamaah lansia agar selalu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin di kloter, minimal seminggu sekali untuk mengetahui perkembangan kesehatannya," ujar Imran.
Selama bertugas di Arab Saudi tahun ini, Imran mengatakan jamaah paling banyak menderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISP), hipertensi dan diabetes. Biasanya jamaah lanjut usia (lansia) yang mengalami keluhan penyakit-penyakit tersebut.
"Kasus terbanyak adalah ISPA, hipertensi, diabetes dan komplikasi," tegas Imran.
Bagaimana dengan jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia? Menurut data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pada Senin (16/6/2025) pukul 13.00 WIB, data jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia adalah 285 orang.
Jumlah ini masih di bawah musim haji 2024. Saat itu hingga akhir musim haji 2024, jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia mencapai 461 orang,
"Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan melindungi jamaah haji yang saat ini masih berada di tanah suci atau pun sudah berada di Tanah Air. Kami doakan agar kemabruran haji dapat membawa masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang madani, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT," tutup Imran.
(Ramdani Bur)