Meski menggunakan cadar, terlihat mata Nurhayati berkaca-kaca. Ia seolah ingin pulang juga ke Tanah Air mengikuti jejak sejumlah rekannya yang telah sukses dan bertolak ke Indonesia. Momen pertemuan dengan jamaah asal Indonesia inilah yang menjadi obat rindu Nurhayati dengan tanah kelahirannya.
"Tapi Allah sudah mentakdirkan yang terbaik untuk hambanya. Mungkin takdir saya masih di sini," kata Nurhayati.
Pemerintah Arab Saudi dinilai Nurhayati memberi perhatian lebih kepada Indonesia. Imam besar Masjid Quba selalu menanyakan kepada Nurhayati jika tidak ada jamaah asal Indonesia di area tersebut.
"Di sini Masya Allah, jamaah Indonesia sangat dimuliakan. Pemerintah Arab Saudi begitu perhatian kepada orang Indonesia. Kalau tidak ada jamaah Indonesia, maka Syaikh Imam masjid ini selalu bertanya di mana orang Indonesia," kata Nurhayati.
Kisah Nurhayati adalah potret keteguhan seorang ibu yang dengan sabar memikul rindu dan tanggung jawab di tanah suci demi masa depan anak-anaknya di tanah air. Di balik cadarnya, tersimpan harapan yang tak pernah padam agar suatu saat ia bisa kembali ke pelukan keluarga.
(Ramdani Bur)