“Catatan teknis lapangan telah ditangani dengan baik sepanjang operasional haji berlangsung,” lanjut Dr. Eyad Rahbini.
Untuk persiapan 2026, Dr. Badr al-Sulami mengatakan sudah membahas kelompok kerja yang mengulik berbagai kebijakan baru dan timeline teknis. Hal itu penting dilakukan untuk menghindari kendala dan penyempurnaan pelayanan haji tahun depan.
Banyak ulama besar Indonesia di masa lampau yang menuntut ilmu di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Salah satu ulama besar di Makkah pada masanya adalah Syaikh Hasan Mashat.
Abdul Fattah mengaku Syaikh Hasan Mashat sebagai leluhurnya. Setelah ditelusuri tim Kementerian Agama, Syaikh Hasan Mashat dan Abdul Fattah Mashat memang memiliki hubungan darah.
“Jika benar Yang Mulia Dr. Abdul Fattah memiliki hubungan dengan keluarga besar ulama tersebut, maka hari ini kami merasa seakan sedang menyambut salah satu dari keturunan atau keluarga guru-guru dan ulama kami sendiri,” tutup Muchlis Hanafi.
.
(Ramdani Bur)