JAKARTA - Saat ini digitalisasi berkembang dengan sangat cepat. Di tengah perkembangan digitalisasi, diperlukan pengetahuan hingga akhlak agar tidak tersesat.
Hal ini penting untuk menciptakan generasi muda yang tangguh di era digitalisasi. Bekal yang cukup akan membuat generasi muda dapat menghadapi tantangan masa depan.
Berikut petikan khutbah Jumat mengenai generasi muda dan penguatan di erag digital, sebagaimana mengutip laman NU, Jumat (14/11/2025):
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى : وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ، فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Mengawali khutbah Jumat kali ini, tidak bosan-bosannya khatib mengajak kepada jamaah, wabil khusus kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa meningkatkan dan menguatkan ketakwaan kepada Allah SWT untuk menjadi bekal kita dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Wujud penguatan ketakwaan ini adalah dengan menguatkan komitmen dalam menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
Di antara perintah Allah SWT adalah senantiasa menjaga diri kita dari siksa api neraka sebagaimana ditegaskan dalam Surat At-Tahrim ayat 6:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”
Dalam ayat ini kita diingatkan untuk bukan hanya menyelamatkan diri kita dari neraka, tapi juga keluarga kita, termasuk anak-anak kita. Oleh karena itu penting bagi kita selaku orang tua untuk membekali anak-anak dengan bekal yang baik dan bermanfaat dan menjadikan mereka generasi yang tangguh dalam mengarungi kehidupan.
Kita tidak boleh meninggalkan generasi yang lemah, terutama dalam menghadapi kehidupan kompleks di era modern saat ini. Kita harus khawatir jika keturunan kita tersesat dalam era digital saat ini yang bisa menghantarkan mereka gagal membangun peradaban mulia. Allah berfirman dalam Alquran:
وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا
Artinya: “Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya).” (QS An-Nisa: 9)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Di era digital yang serba cepat dan penuh perubahan ini, anak-anak kita menghadapi berbagai tantangan baru yang tidak pernah dihadapi oleh generasi kita. Kemudahan akses informasi, derasnya arus teknologi, dan terbukanya ruang global menuntut mereka untuk memiliki 3 fondasi yang kuat, yakni ilmu, akhlak, dan keterampilan. Tanpa penguatan pada tiga hal ini, generasi muda akan mudah terombang-ambing oleh arus globalisasi dan kehilangan arah.