Dengan tidak ada rasa marah setelah orang badui berlalu, Nabi meminta sahabat untuk mengambil air sebanyak satu ember dan berkata ,"Siramkan air itu di atas tanah yang dikencingi tadi".
Dari kisah tersebut kita bisa melihat, betapa pengasih serta penyabarnya Nabi Muhammad SAW ketika mengajari umatnya. Nabi tidak langsung menegur orang badui yang kencing di masjid nabawi.
Selain itu nabi melarang sahabatnya untuk mencela sebuah kekeliruan. Dari kejadian tersebut nabi justru mengajari sahabat untuk mensucikan suatu najis.
Melalui peristiwa tersebut akhirnya para sahabat mengerti bahwa cara mensucikan najis akibat kencing adalah dengan menyiramnya. Ajaran itu pun akhirnya kita pahami hingga kini. Buah dari keteladanan Nabi Muhammad menyampaikan syariat dengan santun.
(Dyah Ratna Meta Novia)