Nabi Muhammad telah banyak menyelesaikan masalah serius yang berpotensi menjadi konflik berdarah dengan arif dan bijaksana.
Seperti dilansir NU Online, kisah ini memberi teladan bagi kita agar senantiasa bisa menjadi rekonsiliator ketika terjadi pertikaian atau konflik di tengah masyarakat. Sikap rekonsiliasi Nabi Muhammad tersebut sejalan dengan penyampaian Alquran.
Dalam banyak ayat, Allah sangat menekankan agar menempuh jalan rekonsiliasi dalam penyelesaian konflik. Misalnya, pada QS. al-Hujarat [49]: 9-10:
وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الأخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Pada ayat selanjutnya,
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Ayat tersebut berisikan perintah melakukan rekonsiliasi ketika mendapati ada dua kelompok kaum beriman yang saling bertikai. Jangankan pada konflik besar yang melibatkan orang banyak, konflik kecil dalam keluarga pun, Allah mendorong agar memilih jalan rekonsiliasi agar hubungan keluarga tetap utuh. Rekonsiliasi adalah pilihan yang terbaik dari penyelesaian konflik, perseteruan dan pertikaian.
Teladan Nabi Muhammad dan penegasan Alquran tentang rekonsiliasi layak diaktualisasikan untuk konteks saat ini. Ketika konflik dengan latar apa pun sering berujung pada penghilangan nyawa manusia atau polarisasi tanpa ujung, maka jalan rekonsiliasi menjadi harapan agar keutuhan bangsa, masyarakat, dan keluarga terselamatkan.
Sudah menjadi sunatullah, perbedaan itu akan menjadi bagian tak terpisah dari kehidupan manusia sebagaimana Allah tegaskan dalam QS. Hud [11]: 118:
وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ لَجَـعَلَ النَّاسَ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلَا يَزَالُوۡنَ مُخۡتَلِفِيۡنَۙ
Jika perbedaan itu tidak dikelola dengan baik, maka ujungnya pasti konflik. Tak ada yang diharapkan dari konflik, pertikaian, atau permusuhan kecuali kehancuran seperti yang kini dapat disaksikan di banyak negara yang dilanda peperangan tanpa memilih jalan rekonsiliasi.
Maka, dalam ayat sebelumnya QS. Hud [11]: 117 Allah menjamin tidak akan menghancurkan suatu bangsa jika rakyatnya adalah orang-orang yang mementingkan jalan rekonsiliasi.
(Dyah Ratna Meta Novia)