Dalam kehidupan di dunia, Allah akan selalu menguji kita dengan dua cara yaitu dengan kesenangan dan kesusahan. Saat Anda merasakan kesenangan, diharapkan untuk selalu bersyukur.
Begitu juga saat merasakan kesusahan. Anda harus tetap bersyukur sehingga kesusahan dan musibah yang menimpa Anda bisa berubah menjadi nikmat dan anugerah. Maka ingatlah bahwa setelah kesulitan datang, kesenangan pun akan datang.
Sebagaimana firman Allah SWT:
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS Alam Nasyrah : 5 – 6).
Dalam sebuah video di Instagram , Ulama Muda NU, Kiai Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih akrab dipanggil Gus Baha mengingatkan manusia untuk selalu bersyukur atas segala nikmat dari Allah SWT.
Ketika itu seseorang yang sedang dalam kondisi frustasi datang kepada Gus Baha. Orang tersebut bercerita kepada Gus Baha bahwa ia sedang dililit utang, lalu anak serta istrinya pergi meninggalkannya.
Gus Baha menjawabnya dengan mengatakan hal-hal yang orang tersebut sukai. Ia mengatakan kepada orang tersebut agar terus mengingat nikmat-nikmat yang diberikan Allah dan melupakan perihal sedih mengenai kepergian istrinya.
"Saya beri kopi, 'kamu masih merasakan minum kopi enak?' 'Enak Gus'. 'Wah ini cocok', 'Wah berarti Anda masih normal, bagus.''Anda masih suka merokok ya?''ya sudah ngerokok'. 'Masih nikmat ngerokoknya?' 'masih' Bagus," ujarnya.
"Masih ingat nikmatnya Allah. Ya sudah itu saja, pokoknya anda ingat kalau ngopi itu enak, ngerokok itu enak, sudah pokoknya Anda harus ingat terus rahmatnya Allah. Tidak usah ingat istri minggat," lanjutnya.
Sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَاءَتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا وَجُنُودًا لَّمْ تَرَوْهَا وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا
"Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?" (Q.S Fatir: 3).
Selain mengingatkan akan hal-hal yang masih nikmat dilakukan, Gus Baha juga mengatakan kepada orang tersebut untuk menghargai keputusan sang istri dan harus bersabar. Sebab mungkin keputusan sang istri memang tepat dan seharusnya sebagai suami harus bangga akan hal itu.
"Anggap saja istri Anda itu cerdas. Menghindari kebangkrutan ke yang lebih baik. Anda harus bangga. Ikut Anda tidak bahagia kan? 'tidak.' Kalau ikut orangtuanya bahagia? 'iya.' Berarti istrimu rasional. Bagus, kamu harus bangga punya istri rasional. Jadi istrimu punya pilihan yang tepat, seharusnya kamu bangga. Belum kamu ceraikan kan? belum. Ya sudah hargai cerdasnya istrimu. Pilihannya kamu hargai, lalu mulai bersabar," ucapnya.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran