DALAM persiapan untuk Olimpiade 2020, sebuah restoran di Tokyo mengadakan acara makanan halal untuk mengakomodasi ribuan atlet Muslim dan turis yang akan datang di acara olahraga terbesar di dunia, Sports Inquirer melaporkan pada 24 Juli yang dilansir dari AboutIslam, Selasa (30/7/2019).
“Kami berharap bahwa orang-orang dari seluruh dunia akan menikmati makanan mereka dan bebas dari kecemasan saat tinggal di Jepang,” harap Yasuaki Takeda, 42, perwakilan dari restoran Gran-Eat Ginza. Acara, yang akan berlanjut hingga 4 Agustus nanti, menyajikan beberapa hidangan seperti dada ayam panggang dan bersertifikat halal serta mi panas wijen Szechuan dengan bahan-bahan berbasis kedelai.
Makanan tersebut diusulkan oleh Shintaro Ikeda, 38, seorang mantan pemain bulutangkis Olimpiade yang juga merupakan anggota dari 'Kelompok Penasihat Strategi Pangan' yang didirikan untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Olimpiade Musim Panas mendatang akan berlangsung tahun depan antara 24 Juli dan 9 Agustus ketika lebih dari 50 negara Muslim akan berpartisipasi dan juga ratusan atlet Muslim dari negara lain.

Muslim di Jepang
Secara historis, catatan Muslim paling awal di Jepang dapat ditemukan dalam karya-karya kartografer Muslim Ibnu Khordadbeh. Pada tahun 2010, Pusat Penelitian Pew memperkirakan ada 185.000 Muslim di Jepang. Secara umum, 55,8% orang Jepang percaya pada Shinto sementara 34,9% menganut agama Buddha. Semakin meningkat jumlah muslim di Jepang, maka tak heran jika kebutuhan makanan halal pun demikian.