Imam al-Ghazali jauh-jauh sudah mengungkapkan cerita tentang Nabi Daud ‘alaihissalam, di dalam kitab bustanu al-‘arifin diterangkan bahwa Nabi Daud waktu itu sedang duduk di depan surau menghadap halaman.
Ternyata ada ulat yang menggeliat yang disaksikan Nabi Daud. Di dalam hatinya Nabi Daud mengatakan, “Wahai ulat, kerjaanmu hanya menggeliat saja.”
Ternyata respek ulat ini luar biasa, Allah membuat ia mendengar dan bersuara, “Wahai nabiyullah, saya tiap hari juga bertasbih kepada Allah, tiap hari bertasbih.”
Maka Nabi Daud bertaubat kepada Allah karena telah menghina ciptaan-Nya, mengasumsikan ia cuma bergerak-gerak tapi ia ternyata bertasbih. Tak ada yang menyangka bahwa seekor ulat saja bertasbih.
Semua tumbuhan bisa bersuara, berdoa. Dalam riwayat Bukhari, Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam suatu saat sedang berjalan-jalan di kebun Makkah/Madinah kemudian menemukan dua kuburan tua.
Beliau mendengar tangisan dari ahli kubur. Lalu beliau berinisiatif memanggil sahabat untuk minta tolong diambilkan pangkal pohon kurma.
Setelah diambilkan, beliau membelah menjadi dua, separuh ditancapkan di kuburan satu, separuh lain di kuburan satu lagi. Ternyata, tangisannya tidak terdengar lagi.
Rasulullah ditanya, ‘Untuk apa wahai Rasul, benda tadi engkau letakkan di kuburan ini’. La’llahu yukhaffafu ‘anhuma, barangkali diringankan siksanya dari dua ahli kubur ini. Ternyata memang tidak menangis lagi. Asal keduanya (pelepah kurma) itu belum kering.
Menurut Kiai Amir, kalau kita ke makam, kalau membawa kembang itu kembang yang asli. Kalaupun terpaksa tidak ada kembang, maka daun pandan yang diirisi oleh penjual itu tidak masalah.
Sungguh daun pandan itu jauh lebih baik daripada karangan bunga yang terbuat dari kertas atau karangan yang mahal-mahal terbuat dari gabus tak ada gunanya.
Kadang-kadang diambil lagi oleh yang membuat, kalau sudah bubar. Sejatinya karangan bunga palsu ini tidak ada manfaatnya.
Kalau hadist ini mengisyaratkan, bunga atau kembang yang asli, bisa mendoakan. Karena itu, kalau ke kuburan jangan mengambil tumbuh-tumbuhan, daun-daunan, itu dimakruhkan karena (tumbuhan) berdoa bagi para ahli kubur di sana.