Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Mantan Napi yang Kini Jadi Penghafal Alquran

Novie Fauziah , Jurnalis-Minggu, 26 Januari 2020 |13:58 WIB
Kisah Mantan Napi yang Kini Jadi Penghafal Alquran
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Hidayah bisa datang dari mana saja. Sekalipun orang yang dianggap jahat. Mereka pun memiliki kesempatan yang sama dengan orang lainnya untuk bertobat.

Dilansir dari About Islam pada Minggu (26/1/2020), terdapat tayangan video dengan gambar animasi menceritakan seseorang yang baru kali pertama masuk ke dalam masjid untuk salat.

Ada seorang pria muda yang memiliki banyak tato. Kemudian untuk kali pertamanya ia memasuki Rumah Allah itu, namun sambutan pertama kurang menyenangkan. Para jamaah masjid terlihat gelisah.

Para jamaah pun menjauhinya, karena pria bertato ini tiba-tiba saja datany dan mereka pun (jamaah masjid) merasa ketakutan. Namun lain halnya dengan imam masjid, pria itu malah disapa dengan hangat.

Namun lain halnya dengan imam masjid, pria itu malah disapa dengan hangat.

"Aku belum pernah melihatmu sebelumnya?" tanya imam masjid itu.

Pria bertato ini dengan senang hati menjawab imam masjid yang bertanya kepadanya. Ia mengatakan baru saja mendapatkan pekerjaan dan menyempatkan diri untuk salat di masjid.

"Saya baru saja pindah, minggu terakhir ini. Saya baru saja mendapatkan pekerjaan, saya baru saja mendapatkan masjid dan saya datang untuk salat," ucap pria bertato itu.

Sang imam masjid pun antusias dan senang hati menerima pria bertato itu. "Oke, Masya Allah. Selamat datang," ujar imam masjid.

Memang, pria muda itu melalui masa-masa yang sangat suram. Ia adalah mantan narapidana, dipenjara karena menjual obat-obatan terlarang hingga tiga kali.

Kemudian di penangkapannya yang ketiga kali, pria muda itu merasa tergetak hatinya dan dari situlah perubahan ke arah lebih baik ia lakukan perlahan. Setelah 10 tahun lamanya, akhirnya ia memberanikan diri sujud. Berjanji kepada Allah SWT tidak mengulangi kesalahannya lagi.

Pria itu benar-benar ingin bertobat. Hingga pada suatu hari, ia mengumpulkan sejumlah uang dan pergi ke pesantren Alquran terdekat untuk belajar mengaji.

Hanya dalam jangka waktu delapan bulan, ia belajar Alquran dari nol yaitu mulai dari iqra satu alif, baa, taa. Kemudian tak disangka, pria muda itu berhasil menghafal Alquran dengan waktu yang cukup singkat tersebut.

Hikmah dari cerita ini adalah, kita tidak boleh menilai seseorang berdasarkan penampilannya saja. Sebab ketika hidayah datang, orang bertato yang dulunya jahat bisa terketuk hatinya untuk bertobat.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement