Sebelum Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT memberikan petunjuk bagi umat manusia, Allah telah banyak mengutus para nabi sebelumnya.
Seperti masa sekarang, di antara umat-umat terdahulu ada yang beriman kepada Allah SWT, ada pula yang tidak. Ada yang patuh dengan perintah Rasulullah, ada pula yang membantah, bahkan memusuhi.
Oleh karena itu kita diperintahkan oleh Allah SWT untuk mempelajari kisah-kisah sejarah umat terdahulu. Semuanya bertujuan agar kita bisa meneladani yang baik dan menghindari yang buruk dari perilaku mereka.
Allah mengisyaratkan pentingnya belajar sejarah dalam firman-Nya,
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ. صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ.
Artinya: “Tunjukkanlah kami kepada jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Fatihah: 6-7)
Dalam ayat ini Allah memerintahkan umat manusia untuk meneladani jalan lurus yang ditempuh oleh orang-orang yang mendapat nikmat, dan menghindari kesesatan orang-orang yang dimurkai Allah.
Guna merealisasikan hal tersebut, kita harus mencari tahu sejarah keberhasilan umat yang selamat. Begitu juga, kita harus mengetahui dan mengkaji sebab-sebab kesesatan dan kebinasaan umat yang celaka mendapat murka-Nya. Itulah pentingnya belajar sejarah.
Dalam beberapa firman yang lain, bahkan secara tegas Allah memerintahkan umat manusia mengunjungi tempat-tempat bersejarah, untuk mengetahui betapa berat akibat yang ditimpakan kepada mereka yang tidak mematuhi para rasul.
Allah berfirman,
قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلُ ۚ كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُشْرِكِينَ
Artinya: “Katakanlah: Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana (akibat) orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (QS. Ar-Rum: 42)
Seperti dilansir dari website Pondok Pesantren Lirboyo, pentingnya mengkaji sejarah bagi kehidupan umat, dapat kita buktikan dengan banyaknya ayat-ayat Alquran yang berisi tentang kisah-kisah sejarah.
Imam ats-Tsa’labi menjelaskan, ayat-ayat Alquran yang membicarakan tentang sejarah atau kisah-kisah umat terdahulu itu dua kali lipat lebih banyak dari pada ayat-ayat yang membicarakan tentang hukum halal haram.