KH Sholahuddin Wahid yang akrab disapa Gus Sholah merupakan kiai yang unik. Beliau mungkin satu-satunya kiai sepuh di lingkungan NU dan pengasuh pondok pesantren besar di Indonesia yang bukan lulusan pesantren dan madrasah.
Gus Sholah juga tak seperti anak-anak kiai besar lain yang melanjutkan pendidikannya ke Timur Tengah untuk belajar agama Islam. Beliau memilih menjalani jenjang pendidikan di Tanah Air.
Almarhum Gus Sholah menyelesaikan pendidikan SD, SMP, dan SMA-nya di Menteng, Jakarta. Meskipun ayahnya mendirikan IAIN, Gus Sholah lebih memilih masuk ITB dalam bidang arsitektur.
Oleh karena itu, beliau selama ini berkarir di Jakarta sebagai seorang pengusaha. Pernah juga menjadi seorang politisi. Beliau memiliki banyak pengalaman yang berbeda dengan kiai-kiai lainnya.
Lama tenggelam dalam aktivitas bisnis dan politik di Jakarta rupanya tak menguras habis darah kiai yang mengalir di tubuhnya. Di ujung usianya, beliau balik ke kampung. Beliau memutuskan untuk mengelola pesantren tinggalan kakek dan ayahnya, Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.