JAKARTA – Setiap tahun, jumlah masyarakat Indonesia yang berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji dan umrah terus bertambah. Mereka diwajibkan vaksin meningitis dan sangat dianjurkan vaksin influenza sebelum berangkat ke tanah suci.
Pada tahun 2020, pemerintah menyediakan kuota haji khusus lansia dengan usia minimal 65 tahun sebanyak 2.040 orang. Oleh karena itu, jumlah total kuota jemaah haji pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 221 ribu, baik untuk regular maupun khusus.
Menurut Dr. dr. Fidiansjah, MPH., SpKJ (Dewan Pembina PP PERDOKHI), salah satu syarat utama untuk memastikan perjalanan ibadah haji dan umrah yang aman adalah melalui pemeriksaan kesehatan yang baik.
Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji yang menyatakan bahwa seluruh jemaah haji harus mendapatkan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan agar tercapai kondisi istithaah kesehatan haji.
“Dengan demikian, penting bagi calon jemaah untuk memiliki kondisi badan yang sehat dan tubuh yang bugar sebelum berangkat, saat beribadah, hingga perjalanan pulang kembali ke tanah air,” ujarnya dalam diskusi bertajuk “Optimalisasi Kesehatan Jemaah Haji dan Umrah” untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya peran vaksin influenza serta tipe vaksin influenza bagi jamaah haji dan umrah.
Menanggapi hal ini, Dr. dr. Muhammad Ilyas, SpPD, K-P, SpP(K) selaku Ketua PP PERDOKHI mengatakan, melengkapi vaksinasi sebelum naik haji sangat penting untuk mencegah risiko penularan penyakit dan membawanya kembali ke Indonesia.
Vaksinasi yang diwajibkan saat ini adalah vaksinasi meningitis dan yang sangat dianjurkan selanjutnya adalah vaksinasi Influenza. Hal ini memiliki beberapa tujuan, Pertama, penyakit yang tadinya hanya berada di sebagian negara tertentu bisa menyebar ke negara-negara lain.
Kedua, terdapat jemaah lain yang berasal dari daerah endemi penyakit tertentu. Maka dari itu, Pemerintah Arab Saudi mewajibkan kepada semua orang yang akan masuk ke negaranya untuk mendapatkan vaksin terlebih dahulu. Pemerintah Arab Saudi pun bekerja sama dengan negara-negara di dunia untuk memastikan warganya telah mendapatkan vaksin sebelum masuk ke tanah suci.