Setiap yang hidup pasti akan mati, namun bagi umat Islam dianjurkan berdoa agar dapat meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Bagaimana doanya?
Dikutip dari buku Himpunan Doa Raih Jodoh Terbaik, Rumah Tangga Sakinah dan Diberi Momongan Shalih-Shalihah karya Ustadz Muammar Shiddiq halaman 84, doa agar suami-istri wafat dalam keadaan baik atau husnul khatimah yaitu:
اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
Allahumma ahsin ‘aqibatanaa fil umuuri kullihaa, wa ajirnaa min khizyid dunyaa wa ‘adzabil akhiroh.
Artinya: "Ya Allah baguskanlah akhir dari segala urusan kami, dan hindarkanlah kami dari kehinaan godaaan dunia dan siksa akhirat nanti".
Sementara Ketua Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI) Jakarta Timur Ustadz Asroni Al Paroya mengatakan, meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah adalah harapan setiap umat Islam.
"Seseorang yang meninggal dunia dalam keadaan baik (husnul khatimah) biasanya mereka adalah orang yang selalu bertakwa kepada Allah SWT," katanya saat dihubungi Okezone beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu ia mengatakan dia di atas sebaiknya diamalkan setiap selesai sholat fardhu atu sunah, sebagai pelengkap doa lainnya.
Di samping itu Ketua Ikatan Sarjana Quran dan Hadits Indonesia Ustadz Fauzan Amin mengatakan, ada beberapa tanda mati dalam keadaan husnul khatimah, yakni sebagaimna dijelaskan dalam hadits Nabi berikut:
1. Mengakhiri hidup dengan ucapan tahlil. Baik diucapkan langsung melalui lisan atau cukup melalui detak jantung.
Dari Mu'adz bin jabal, Nabi Muhammad bersabda,
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ
Artinya:“Barang siapa yang akhir perkataannya adalah kalimat ‘laa ilaha illallah’ (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah), maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud).
2. Meninggal di Hari Jumat
Dari abdullah bin ‘Amr, Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
Artinya:“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur.” (HR. Ahmad). “Walaupun sebagian ulama menyebut hadis ini dho'if setidak bisa jadi sumber informasi agar kita termotivasi menjadi orang saleh,” tutur Fauzan.