Tauhid dalam perspektif tasawuf juga melahirkan kesadaran, bahwa relasi Manusia dan Tuhan tidak lagi on base hubungan dualitas antara yang mencipta dan dicipta, tetapi sejatinya yang terbangun secara eksistensial adalah hubungan Tuhan dan manifestasinya. Karena secara esensial manusia menjadi lokus pengejawantahan nama-nama dan sifat Tuhan yang paling sepurna.
Inti ajaran tauhid dari perspektif tasawuf adalah, bahwa Tuhan sebagai pusat (The Centre) dan sumber dari seluruh eksistensi dan selain Tuhan adalah manifestasi. Karena manusia adalah manifestasi yang paling sempurna, dalam dirinya terkandung lapisan lapisan kesadaran, dari kesadaran fisik sampai pada kesadaran spirit (ruh), maka dalam diri manusia terpendam esensi ke ilahian (Divine essence).
Untuk itu semoga dari diri manusia melahirkan ragam pengetahuan (baca: hikmah), cinta dan kebaikan untuk sesama dan alam semesta. "Dan Allah senantiasa mengatakan kebenaran dan Dia selalu menunjukkan jalan" (QS:33:4).
Oleh : Zainun Nasihah Ghufron
Penulis adalah Pengurus Pusat ISNU dan Mahasiswi Sekolah Paska Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, konsentrasi Pemikiran Islam (Filsafat)
(Muhammad Saifullah )