SALAH satu sunnah Nabi Muhammad SAW ketika akan menjalankan Sholat Idul Fitri, yaitu berangkat ke masjid atau tempat pelaksanaan sholat dan kembali ke rumah dengan jalan yang berbeda. Rasulullah SAW bersabda:
عن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما قال كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا كان يوم عيد خالف الطريق
Artinya: Dari Sahabat Jabir bin Abdullah ra. berkata, “Adapun Nabi SAW, ketika hari raya Idul Fitri lewat jalan yang berbeda.” (HR. Bukhari).
“Ada beberapa pesan moral sebenarnya yang kita ambil dari kebiasaan Nabi Muhammad SAW tersebut, yang menjadi kesunahan kita untuk mengikuti apa yang menjadi amalan beliau pada saat berangkat untuk Sholat Idul Fitri, yakni berangkat dan pulang dengan mengambil jalan berbeda,” kata Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani), Ustadz Ainul Yaqin saat dihubungi Okezone, Jumat (22/5/2020).
Lebih lanjut, ada beberapa hikmah dan pesan moral dari kesunahan Nabi yang tidak terlepas dari keutamaan dan keistimewaannya bagi umat Islam. Terlebih jika menjadikan kesunahan tersebut sebagai jalan ibadah mencari ridho Allah SWT.
Alasan dan hikmah yang dilakukan Rasulullah mengambil jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang sholat, di antaranya pertama, mengambil jalan berbeda adalah syi'ar kegembiraan akan dilaksanakan sholat Idul Fitri, momentum kemenangan dan kebahagiaan yang dibangkitkan dan gelorakan dengan semangat menuju tempat ibadah.
Baca juga: Hukumnya Sunah, Muhammadiyah Serukan Umat Islam Sholat Id di Rumah
“Terlebih di jalan menuju tempat ibadah kita akan bertemu, dan berjumpa dengan banyak orang, sekaligus sebagai ajang silaturahmi dengan saudara kita yang ditemui dari jalan yang berbeda, ketika berangkat dan pulang,” terangnya.
Momen saling meridhai, memaafkan juga penting sebagai bagian silaturahim dan mengokohkan ukhuwah islamiyah, termasuk juga melapangkan rizki.
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya:”Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”. (Muttafaqun ‘alaihi).
Kedua, berjalan menuju kebaikan dan tempat ibadah adalah berpahala, terlebih sholat berjamaah, setiap langkah menuju lokasi ibadah akan dihitung dan dinilai Allah SWT, semakin jauh maka semakin berlipat ganda. Rasulullah SAW bersabda:
إنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ أجْراً في الصَّلاةِ أبْعَدُهُمْ إلَيْهَا مَمْشىً ، فَأَبْعَدُهُمْ ، وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلاَةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الإمَامِ أعظَمُ أجْراً مِنَ الَّذِي يُصَلِّيهَا ثُمَّ يَنَامُ (متفقٌ عَلَيْهِ
Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling besar pahalanya di dalam shalat adalah yang paling jauh berjalan menuju sholat, lalu yang jauh berikutnya. Dan orang yang menunggu sholat sampai ia melaksanakannya bersama imam lebih besar pahalanya daripada orang yang shalat kemudian tidur,” (HR. Bukhari, Nomor 651 dan Muslim, Nomor 669).
Baca juga: Ketahui, Ini Batas Akhir Pembayaran Zakat Fitrah
Ketiga: Setiap langkah menuju masjid akan menghapus dosa-dosa, dan langkah lainya meninggikan derajatnya. Nabi Muhammad SAW bersabda:
مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً
Artinya: “Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu dia berjalan menuju salah satu dari rumah Allah (yaitu masjid) untuk menunaikan kewajiban yang telah Allah wajibkan, maka salah satu langkah kakinya akan menghapuskan dosa dan langkah kaki lainnya akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim, Nomor 666).
“Setiap langkah menuju tempat ibadah, termasuk Sholat Idul Fitri adalah sedekah, tentunya besar pahalanya,” ucapnya.