KAIN kiswah baru akan dipasang di Kakbah pada hari Rabu malam ini. Pemasangan kain kiswah baru penutup Kakbah merupakan dalam tradisi yang dilakukan setiap sebelum puncak ibadah haji.
Dilaporkan Arabnews, Rabu (29/7/2020), Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci akan melakukan tugas penggantian kain kiswah tersebut. Demikian dilaporkan SPA.
Baca juga: Cerita di Balik Pemilihan Warna Kain Kiswah Penutup KakbahÂ
Mereka menjelaskan, kain kiswah akan diangkut dari Kompleks Raja Abdulaziz ke Masjidil Haram menggunakan armada yang sudah dipastikan steril dan aman dari virus corona (covid-19).
Armada pengangkutnya terdiri dari sebuah truk yang dirancang khusus untuk mengangkut kiswah. Truk tersebut dilapisi bahan khusus untuk melindungi kain kiswah dari robek atau kerusakan.
Kiswah terdiri dari 670 kilogram sutra murni yang diwarnai hitam. Kemudian memiliki 120 kg benang emas serta 100 kg perak yang mengukir ayat-ayat suci Alquran. Kiswah juga terdiri dari 47 bagian yang disatukan untuk menutupi semua sisi Kakbah.
Dahulu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam menutup Kakbah dengan kain bergaris merah dan putih dari Yaman. Sementara Sahabat Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, dan Usman bin Affan menutupnya dengan kain putih. Lalu Ibnu Al Zubayr menutupnya dengan kain brokat merah.
Di era Abbasid, Kakbah ditutupi dengan kain putih dan terkadang kain merah. Sementara Sultan Seljuk menutupinya dengan brokat kuning. Kalifah Al Nassir dari Abbasid mengubah warna kiswah menjadi hijau, kemudian brokat hitam. Warna inilah yang dipakai sampai sekarang.
"Kakbah ditutupi dengan warna kain yang berbeda-beda tergantung situasi era pada saat itu. Terkadang warna putih, merah, hitam," ungkap Dr Fawaz Al Dahas, direktur Pusat Sejarah Makkah, dikutip dari Arabnews.
Qubati adalah jenis kain terbaik yang digunakan untuk menutupi Kakbah yang dibawa dari Mesir. Kain dari Yaman juga dikenal memiliki kualitas kain yang baik untuk menutupi Kakbah saat itu.
Terdapat berbagai alasan mengapa warna kain kiswa berganti-ganti. Awalnya memakai warna putih karena merupakan warna yang paling cerah, tetapi tidak tahan lama. Lama-kelamaan berubah warna karena menjadi kotor dan rusak karena para jamaah haji menyentuhnya. Karena itulah diganti dengan brokat berwarna hitam dan putih. Juga Shimla, kain yang dipakai untuk tenda-tenda di Arab.
Baca juga: Alasan Kain Kiswah Kakbah Dinaikkan Setiap Mendekati Puncak Ibadah HajiÂ
Al Dahas menambahkan bahwa jenis-jenis kain yang digunakan untuk kiswah tergantung kemampuan finansial di masa tertentu. Perspektif orang-orang memengaruhi perubahan terhadap warna kiswah. Diubah dengan ditutupi dengan brokat merah dan kain qubati. Kemudian antaa seperti permadani atau musouh yaitu semacam kain juga.
"Dari waktu ke waktu kiswa selalu berubah-ubah jika ada kain baru yang tersedia. Ini selalu terjadi semenjak era kekalifahan Rashidun, Ummayah, dan Abbasid," jelas Al Dahas.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News