Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

2.400 Liter Disinfektan Dipakai Setiap Hari untuk Bersihkan Masjidil Haram

Rizka Diputra , Jurnalis-Senin, 03 Agustus 2020 |14:10 WIB
2.400 Liter Disinfektan Dipakai Setiap Hari untuk Bersihkan Masjidil Haram
Proses pembersihan Kakbah di kawasan Masjidil Haram (Foto: Twitter/@HaramainInfo)
A
A
A

SEBANYAK 2.400 liter cairan disinfektan digunakan setiap harinya untuk membersihkan dan mendisinfeksi kawasan Masjidil Haram selama musim haji tahun ini. Langkah tersebut sebagai bagian dari langkah pencegahan untuk menekan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Dari total 2.400 liter, sekitar 1.500 liter digunakan untuk permukaan masjid dan 900 liter sisanya sterilisasi manual. Selain itu, lebih dari 1.050 liter parfum mewah dipakai untuk menyemprot karpet dan sajadah masjid.

Dikutip dari laman Saudigazette, Senin (3/8/2020), upaya sanitasi yang luar biasa dilakukan oleh Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci sebagai langkah memastikan keselamatan maksimal bagi para peziarah haji.

Baca juga: Suami-Istri Asal Jepang Ini Merasa Istimewa Bisa Berhaji di Tengah Pandemi

Masjid Agung dan bangunannya telah sepenuhnya dibersihkan dan disterilkan, termasuk mataf (area untuk berkeliling di sekitar Kakbah), mas'a (area untuk ritual sai antara Safa dan Marwah), dan halaman luar setelah kinerja para peziarah Tawaf Ifadah dan sa'i, dua dari empat pilar haji, pada hari Jumat lalu.

Departemen Umum untuk Urusan Teknis dan Layanan serta Departemen Kebersihan Arab Saudi telah mengerahkan lebih dari 3.500 pekerja pria dan wanita untuk membersihkan dan mensterilkan seluruh bangunan masjid suci setidaknya 10 kali setiap harinya.

Mereka menggunakan bahan pembersih berupa cairan disinfektan ramah lingkungan dan penyegar udara terbaik yang khusus dibawa untuk Masjidil Haram. Total sudah sekitar 54.000 liter disinfektan digunakan oleh 95 alat penyemprot modern.

(Rizka Diputra)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement