Sementara itu, Ketua Masyarakat Islam Indonesia Toronto (MIIT) Eni Durhan mengatakan, pengadaan masjid dan gedung pusat keislaman itu merupakan inisiasi dari masyarakat muslim yang tergabung dalam MIIT. Keinginan untuk memiliki masjid itu sudah dicetuskan sejak 2005 dan baru bisa diwujudkan sekarang.
“Kebutuhan tempat untuk menggelar kegiatan, seperti pengajian, salat Ied ataupun fundraising semakin bertambah seiring terus bertambahnya masyarakat Indonesia yang bermukim di Ontario dan sekitarnya,” katanya.
Saat itu mereka melakukan pengajian dari rumah ke rumah anggota MIIT dan untuk kegiatan yang menghadirkan banyak orang menumpang di Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Toronto. Terkadang juga menumpang di gedung Islamic centre milik komunitas dari negara lain. “Syukur alhamdulillah masyarakat Islam Indonesia di sini sangat aktif berpartisipasi dalam kegiatan di komunitas negara lain sehingga bisa meminjam gedung-gedung itu secara gratis,” imbuhnya pula.
Kini dengan adanya IICT, program jangka pendek dan jangka panjang sedang mereka siapkan, di antaranya pengajian dan membuka kelas Alquran untuk anak-anak. “Semoga MIIT bisa menjalankan amanah yang diberikan IICT,” pungkasnya.
Oleh: Kontributor Koran SINDO
Faisal Nasution
(Vitrianda Hilba Siregar)