Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hari Lahir Pancasila, Pentingnya Muslimin Mendoakan Pemimpin

Hantoro , Jurnalis-Selasa, 01 Juni 2021 |09:37 WIB
Hari Lahir Pancasila, Pentingnya Muslimin Mendoakan Pemimpin
Ilustrasi berdoa. (Foto: Freepik)
A
A
A

Selanjutnya kaum Muslimin juga harus mendoakan kebaikan kepada pemimpinnya. Ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS An-Nisa: 59)

Baca juga:

Dikutip dari laman Muslim.or.id, ulama besar Arab Saudi Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz berkata:

الدعاء لولي الأمر من أعظم القربات ومن أفضل الطاعات

Artinya: "Mendoakan waliyyul amr termasuk qurbah yang paling agung dan termasuk ketaatan yang paling utama." (Risalah Nashihatul Ummah Fi Jawaabi ‘Asyarati As’ilatin Muhimmah dari Mausu’ah Fatawa Lajnah wa Imamain)

Fudhail bin ‘Iyadh berkata:

لو كانت لي دعوةٌ مستجابة ما جعلتها إِلا في السلطان

Artinya: “Seandainya aku memiliki doa yang mustajab maka tidaklah aku jadikan kecuali kepada penguasa."

Baca juga: Hari Lahir Pancasila: Pidato Bung Karno yang Menggetarkan pada 1 Juni 1945 

Ketika ditanyakan tentang maksudnya, maka Fudhail bin ‘Iyadh berkata:

إذا جعلتُها في نفسي لم تَعْدُني.وإِذا جعلتها في السلطان صَلَح فصَلَح بصلاحه العبادُ والبلاد

Artinya: "Jika saya jadikan doa itu pada diriku maka tidak akan melampauiku, sedangkan jika saya jadikan pada penguasa maka dengan kebaikannya akan baiklah para hamba dan negeri." (Diriwayatkan oleh Barbahari di dalam Syarhu Sunnah halaman 116–117 dan Abu Nu’aim di dalam Al-Hilyah 8/91–92 dengan sanad yang sahih)

Wallahu a'lam bishawab.

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement