Di Mina, peziarah melakukan ritual rajam di Jamarat Al-Aqba (pilar terbesar yang melambangkan setan). Mereka menggunakan tujuh kerikil yang disterilkan yang diberikan kepada mereka dalam tas yang dibungkus untuk ritual tersebut.
Baca Juga: Hikmah Melempar Jumrah Apakah Betul Merajam Setan, Begini Penjelasan Ulama
Mereka kemudian menyembelih hewan, dan dengan demikian keluar sebagian (tahallul pertama) dari keadaan ihram dengan mencukur atau memotong rambut untuk pria sementara wanita memangkas panjang ujung jari dari satu helai rambut. Mereka kemudian memakai pakaian biasa setelah melepas ihram.
Peziarah kemudian melanjutkan ke Makkah untuk melakukan Tawaf Al-Ifadah dan sai’ (ritual lari antara Safa dan Marwah), dua rukun haji lainnya. Jemaah haji yang melakukan sai’ bersamaan dengan Tawaful Qudum (tawaf kedatangan) tidak perlu melakukannya lagi.
Dengan pelaksanaan tawaf dan sai’, jamaah haji akan keluar sepenuhnya dari keadaan ihram. Di sisa dua atau tiga hari haji, yang dikenal sebagai Hari Ayyamu Tashreeq atau Tashreeq, satu-satunya ritual yang harus dilakukan adalah rajam di masing-masing dari tiga Jamarat (Jamarat Al-Sughra, Jamarat Al-Wusta dan Jamarat Al-Aqba) tujuh kali setelah bermalam di Mina.
(Vitrianda Hilba Siregar)