Ahmed Badeeb, seorang sejarawan lokal dan penduduk lama kota tua bersejarah Jeddah, mengatakan bahwa ikatan khusus antara penduduk kota dan jamaah yang berkunjung tidak hanya membentuk geografi perkotaan, tetapi seluruh cara hidupnya.
"Jamaah yang datang melalui darat sangat sedikit. Kapal besar akan membawa jamaah haji dari seluruh penjuru dan tidak ada hotel di Jeddah," kata Ahmed, seperti dikutip dari laman Arabnews, Rabu (21/7/2021).
"Orang-orang kota (Jeddah) yang akan menyediakan penginapan bagi jamaah di rumah mereka sendiri dan jamaah akan menjadi bagian dari keluarga," sambungnya.
Baca juga: Dua Pangeran Arab Cek Langsung Fasilitas Haji dan Pusat Komando
Pemilik rumah biasanya akan tidur di mabeet, tempat tidur yang terletak di atap rumah, dan menyediakan penginapan bagi para jamaah di megad (ruang duduk) lantai dasar.
Kunjungan jamaah untuk haji bisa berlangsung hingga 4 bulan, tetapi mereka biasanya tinggal di Jeddah hanya beberapa hari. Sementara agennyamengatur perjalanan selanjutnya ke Makkah atau Madinah.
Oleh karena itu, Jeddah merupakan tempat perhentian singkat dalam perjalanan para jamaah haji dan umrah.
(Hantoro)