3.Penyembuh Penyakit.
Salah satu keutamaan Surah Al-Fatihah adalah dapat menyembuhkan penyakit atau Asy-Syafiyah (yang menyembuhkan), dan Asy-Syifa' (obat). Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Sa'id Al Khudri RA, Nabi SAW bersabda: "Bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah SAW berada dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung Arab.
Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung enggan untuk menjamu. Penduduk kampung itu lantas berkata kepada para sahabat yang mampir, "Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah karena pembesar kampung tersengat binatang dan terserang demam".
Di antara para sahabat lantas berkata, "Iya ada." Lalu iapun mendatangi pembesar kampung dan meruqyahnya dengan membaca Surah Al-Fatihah. Maka pembesar kampung itupun sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun dia enggan menerimanya.
Dan disebutkan- dia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan kepada Nabi SAW. Lalu dia mendatangi Nabi dan menceritakan kisahnya tadi kepada beliau. Dia berkata, "Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca Surah Al-Fatihah." Rasulullah SAW lantas tersenyum dan berkata, "Bagaimana engkau bisa tahu Al-Fatihah adalah ruqyah?" Beliaupun bersabda, "Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian". (HR. Bukhari dan Muslim).
4.Mendapat Jaminan dari Allah.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah berfirman: "Aku membagi Al-Fatihah, antara Aku dan hamba-Ku dua bagian. Hamba-Ku berhak atas apa yang dimintanya. Ketika seorang hamba membaca 'alhamdulillahi rabbil 'alamin, maka Allah berfirman, "hamba-Ku memuji-Ku. Ketika dia mengucapkan arrahmanirrahim."
Allah berfirman, "hamba-Ku memujiku. Ketika dia mengucapkan "Maliki yaumid din," Allah berfirman, hamba-Ku mengagungkan-Ku, dan mengatakan hamba-Ku pasrah kepada-Ku. Ketika dia mengucapkan "iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in," Allah berfirman, ini antara Aku dan hamba-Ku, baginya apa yang dia minta.
Saat dia mengucapkan "ihdinas shiratal Mustaqim, shiratalladzina an'amta 'alaihim ghairil maghdlubi 'alaihim waladh dhallin," Allah berfirman, "ini untuk hamba-Ku dan baginya apa yang dia minta." (HR. Muslim).
(Vitrianda Hilba Siregar)