"Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan dari-Mu, lenyapnya keselamatan dari-Mu, datangnya azab-Mu secara tiba-tiba, dan semua kemarahan-Mu." [HR. Muslim dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma]
Asy-Syaikh Abdullah Al-Bassam rahimahullah berkata,
الأمور كلها بيد الله تعالى؛ فهو المعطي، وهو المانع، لا رادَّ لأمره، فالاستعاذة والاعتصام من زوال النعم هي في موقعها؛ وواقعة موضعها، فهو يسأل معطيها أن لا يزيلها، وزوالُ النعم يكون غالبًا بسبب الذنوب، فهو يسأل ضمنًا العصمة من الذنوب التي هي سبب زوال النعم. قال تعالى: {ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ} [الروم: 41].
"Segala urusan di tangan Allah, maka Allah yang Maha Memberi dan Maha Menahan, tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya, maka meminta perlindungan dari hilangnya kenikmatan haruslah tepat, yaitu seseorang meminta kepada Allah yang memberikan nikmat itu agar Dia tidak menghilangkannya.
Baca Juga: Ingat Pesan Rasulullah SAW, Jangan Memaksakan Diri Bekerja di Luar Kemampuan