Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Makna Surat Al Kafirun dan Kisah Nabi Menolak Makkah Dibagi Dua

Tim Okezone , Jurnalis-Senin, 20 September 2021 |11:40 WIB
Makna Surat Al Kafirun dan Kisah Nabi Menolak Makkah Dibagi Dua
Ilustrasi makna Surat Al Kafirun. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Kaum kafir Quraisy kembali coba bernegosiasi, "Baiklah kalau begitu, sehari untuk kami, seminggu untukmu."

Nabi menjawab, "Tidak bisa."

"Muhammad, sehari untuk kami, sebulan untukmu," nego kafir Quraisy lagi.

Baca juga: Abu Bakar Ash-Shiddiq, Khalifah Pertama yang Selalu Membenarkan Perkataan Nabi 

Nabi menjawab, "Tidak bisa."

"Baik Muhammad, sehari untuk kami, setahun untukmu."

Nabi kembali menjawab, "Tidak bisa."

"Terakhir Muhammad, sehari untuk kami, seumur hidup untukmu."

Nabi tegas menjawab, "Tidak bisa."

Akhirnya Malaikat Jibril langsung turun membawa Surat Al Kafirun. Itulah sebab turunnya. Semua orang kafir tidak boleh diikuti ajarannya.

Seperti yang sudah jelas Allah Subhanahu wa ta'ala menunjukkan di dalam ayat keenam Surat Al Kafirun:

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

Artinya: "Untukmulah agamamu dan untukkulah (orang Islam) agamaku." (QS Al Kafirun: 6)

Baca juga: Umar bin Khattab, Pembenci Islam yang Berubah Tunduk kepada Allah dan Jadi Sahabat Nabi 

Diturunkannya surat ini adalah alasan Allah Subhanahu wa ta'ala untuk menegaskan kepada orang-orang kafir bahwa tidak bisa tukar-menukar akidah atau ajaran agama Islam.

Surat Al Kafirun juga dapat dijadikan pedoman bagi umat Islam dalam bertoleransi dengan agama lain. Namun, tetap tidak bermaksud untuk pindah ke agama itu.

Wallahu a'lam bishawab.

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement